Scroll untuk baca berita
Opini

Saat Gorontalo Kembali ke Pelukan Ternate

Avatar of Hibata.id✅
×

Saat Gorontalo Kembali ke Pelukan Ternate

Sebarkan artikel ini
Provinsi Gorontalo/Hibata.id
Provinsi Gorontalo/Hibata.id
Oleh: dr.Mas'ud Ruga Idris - Penggiat Literasi

Kawan..

Sejarah, kadang, punya selera humor yang tinggi.

Ia tidak berulang, tapi ia pandai meniru dirinya sendiri.

DULU, ketika laut menjadi jalan raya dan layar menjadi tanda kebesaran, para raja di jazirah Gorontalo mengirimkan upeti ke Ternate hasil bumi, emas, dan janji kesetiaan.

TERNATE kala itu berdiri megah sebagai pusat rempah dan pengaruh di timur Nusantara.

BUKAN hanya rempah yang menyeberang laut, tetapi juga penghormatan dan pengakuan.

Konon, seorang hulubalang sakti bernama Aulia TA ILAYABE dipercaya mengantar upeti dari Gorontalo ke Ternate..

Baca Juga:  Lari dari Kemiskinan: Dari Jalan Maraton Menuju Jalan Baru Ekonomi Lokal

Dengan cara yang tak kalah mistik, yaitu mengendarai sajadah terbang.

Katanya..

Begitulah legenda Gorontalo: kisah yang membuat sejarah tersenyum sambil membersihkan debu kolonialisme yang datang sesudahnya.

Bahkan..

VOC pernah mencatat bahwa Gorontalo dianggap berada di bawah kekuasaan Ternate.

Catatan ini mungkin ditulis dengan tinta Belanda, tapi aromanya masih berbau cengkih.

Memang, rempah membuat banyak hal tampak manis bahkan hubungan kekuasaan.

Lalu… kita tiba di abad dua puluh satu.

Zaman ketika upeti berganti undangan, dan kapal perang berganti baliho olahraga.

Baca Juga:  Airlangga Hartarto Mundur, Bagaimana Golkar?

KINI, Gubernur Gorontalo datang memohon dukungan kepada Ratu Sherly, Gubernur Maluku Utara penerus semangat kerajaan Ternate.

Yang diminta bukan senjata, bukan rempah, hanya dukungan untuk Half Marathon.

Namun entah mengapa, sejarah seperti tersenyum lagi.

Dari kapal rempah ke lintasan maraton, dari pedang menjadi sepatu kets maknanya tidak jauh bergeser.

Yang berubah hanya media-nya.

DULU, Ratu Ternate memerintah dengan surat bersegel lilin.

KINI, Ratu Sherly menebar pengaruh lewat surat undangan dan baliho olahraga.

Sama-sama membawa pesan kekuasaan yang lembut tapi terasa sampai ke jazirah Gorontalo.

Baca Juga:  Golkar Gorontalo di Simpang Jalan: Refleksi Elektoral, Regenerasi, dan Prospek Politik

Begitulah Nusantara kita.

Ia punya cara unik untuk bercermin pada dirinya sendiri.

Kadang lewat perang, kadang lewat lomba lari.

Dan mungkin, di antara keringat para pelari itu, tersimpan jejak halus sejarah yang belum kering..

Yaitu jejak kesetiaan lama yang kini ber-LARI dalam bentuk baru.

Barangkali inilah cara lembut Ratu Sherly mengingatkan bahwa :

 “SEKALI berada di bawah payung TERNATE, selamanya akan menikmati keteduhannya bahkan di bawah panas matahari lintasan marathon.

YAKUSA SHERLY..!!

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel