Hibata.id – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Gorontalo Outer Ring Road (GORR) dan menewaskan seorang guru yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMP Negeri Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
Insiden ini menambah daftar panjang korban jiwa di jalan nasional yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional.
Menanggapi peristiwa tersebut, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Lolly Pou Yunus, menyampaikan keprihatinan mendalam.
Ia menilai, kecelakaan di GORR bukan sekadar musibah, melainkan akibat dari kegagalan pemerintah dalam menjamin keselamatan pengguna jalan.
“GORR memang simbol pembangunan, tapi tanpa fasilitas keselamatan seperti lampu jalan, rambu lalu lintas, pagar pembatas, dan penerangan memadai, jalan ini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat,” ujar Lolly kepada wartawan di Gorontalo, Sabtu (26/7/2025).
Lolly mengungkapkan, budaya tertib lalu lintas yang belum tumbuh, ditambah minimnya pengawasan dan infrastruktur keselamatan, membuat GORR menjadi titik rawan kecelakaan.
Ia meminta Gubernur Gorontalo dan dinas teknis terkait segera mengambil tindakan konkret.
“Keselamatan tidak boleh dianggap enteng. Cukuplah nyawa guru ini menjadi yang terakhir. Jangan sampai korban terus berjatuhan akibat kelalaian pemerintah,” tegas legislator asal Bone Bolango itu.
Ia juga memperingatkan, jika kejadian serupa terus terjadi, masyarakat bisa menempuh jalur hukum sebagai bentuk gugatan atas kelalaian negara.
“Pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional untuk melindungi warganya. Jangan tunggu rakyat menggugat karena merasa tak terlindungi,” ujar Lolly.
Sebagai penutup, Lolly menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.
“Kami turut berbelasungkawa. Guru adalah pelita bangsa. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
GORR merupakan proyek strategis yang menghubungkan berbagai wilayah di Provinsi Gorontalo. Namun, proyek ini kerap menuai kritik karena minimnya fasilitas keselamatan.
Sejak beroperasi, tercatat sejumlah kecelakaan fatal terjadi di ruas jalan tersebut, memicu kekhawatiran publik.
Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan. GORR harus menjadi jalan yang aman, bukan sekadar infrastruktur prestisius yang menelan korban jiwa.












