Daerah

Simpul Walhi Gorontalo Akhirnya Terbentuk

×

Simpul Walhi Gorontalo Akhirnya Terbentuk

Sebarkan artikel ini
Orang-orang yang tergabung dalam 11 organisasi non-pemerintah dan pencinta alam di Gorontalo menjadi inisiator untuk pembentukan simpul Walhi Gorontalo. (Foto: Dokumen Japesda) 
Orang-orang yang tergabung dalam 11 organisasi non-pemerintah dan pencinta alam di Gorontalo menjadi inisiator untuk pembentukan simpul Walhi Gorontalo. (Foto: Dokumen Japesda) 

Hibata.id – Simpul Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) wilayah Gorontalo akhirnya terbentuk pada Rabu (8/5/2024) kemarin, setelah melalui proses yang cukup panjang. 

Saat itu, setidaknya ada 11 organisasi non-pemerintah dan pencinta alam di Gorontalo menjadi inisiator untuk pembentukan lembaga yang fokus dalam mengadvokasi masalah lingkungan. 

11 organisasi itu pun menandatangani berita acara pembentukan simpul Walhi Gorontalo yang dilakukan di Sekretariat Woman Institute for Research and Empowerment of Gorontalo (Wire-G). 

Sekretariat Wire-G itu beralamat di Jalan Kenangan, Kelurahan Wumialo, Kecamatan, Kota Tengah, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. 

Rahman Dako, aktivis lingkungan dari Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) sanga mengapresiasi Walhi harus hadir di Gorontalo.

“Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pengajuan pembentukan Walhi di Gorontalo telah disetujui. Walaupun saat ini baru berbentuk simpul,” kata Rahman Dako

Diketahui, Japesda sendiri merupakan, satu dari 11 organisasi non pemerintah yang juga turut memperjuangkan pembentukan Walhi di Gorontalo. 

Baca juga: Petani Plasma Buol dan Buruh Kebun PT HIP Bentrok, 3 Orang Cedera

Hadi Jatmiko, Kepala Divisi Penguatan Kelembagaan Walhi Nasional mengatakan, setelah pembentukan simpul akan ada asistensi yang dilakukan oleh tim asistensi.

Hadi bilang, tim asistensi itu terdiri dari perwakilan Dewan Nasional, Eksekutif Nasional dan dua Eksekutif Daerah Walhi terdekat, yakni Walhi Sulawesi Tengah dan Walhi Maluku Utara.

Hadi menjelaskan, asistensi adalah mekanisme internal kami untuk mendampingi simpul dalam menjalankan kerja-kerja di lapangan. 

“Kerja-kerja di lapangan itu tentu berkaitan dengan kelestarian lingkungan hidup dan advokasi persoalan perampasan wilayah kelola rakyat di Gorontalo,” jelasnya

Tarmizi Abbas, Koordinator Inhides, salah satu lembaga yang bergabung dalam simpul mengatakan, simpul Walhi memang sangat perlu hadir di Gorontalo. 

Pasalnya, Selama ini di Gorontalo memang memiliki persoalan-persoalan lingkungan hidup dan perampasan ruang hidup rakyat. 

Di wilayah pesisir misalnya, ada kasus rusaknya Cagar Alam Tanjung Panjang akibat alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak. 

Baca juga: Sudah 16 Tahun, Petani Plasma Sawit di Buol Masih Gigit Jari

Selain itu ada kasus konflik agraria antara warga dan perusahaan akibat perkebunan sawit di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.

“Belum lama ini juga konflik pecah di wilayah pertambangan di Pohuwato. Akibatnya, banyak warga yang menjadi korban,” ujar Tarmizi Abbas

Adapun, lembaga-lembaga pengusung yang terbentuk menjadi Simpul Walhi Gorontalo diantaranya: Huntu Art Distrik (Hartdisk); Institute for Human and Ecological Studies (Inhides). 

Juga Japesda, Mapala Alaska Fakultas Teknik UNG; Mapala Benua Fakultas Ekonomi UNG; Mapala Motolomoia UNG. 

Ada juga Mapala Mohuyula UMGo; Mapala STA IAIN Gorontalo; Mapala STI STIMIK Ichsan Gorontalo; Sahabat Anak, Perempuan dan Keluarga (Salampuan); dan Wire-G.

Perlu diketahui, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) sendiri merupakan organisasi lingkungan hidup tertua di Indonesia. 

Organisasi ini berdiri sejak 1980, dan telah mendorong sejumlah gerakan sosial yang mengusung kelestarian lingkungan hidup dan keadilan sosial. 

Saat ini, Walhi telah beranggotakan 487 organisasi dari unsur organisasi non-pemerintah dan organisasi pencinta alam, serta 203 anggota individu yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia. (rls)

**Cek berita, artikel dan konten lainnya di GOOGLE NEWS
Example 120x600