Kabar

Tak Tinggal Diam, Kampus UBM Gorontalo Siapkan Langkah Hukum Usai Viral

×

Tak Tinggal Diam, Kampus UBM Gorontalo Siapkan Langkah Hukum Usai Viral

Sebarkan artikel ini
Universitas Bina Mandiri Gorontalo/Hibata.id
Universitas Bina Mandiri Gorontalo/Hibata.id

Hibata.id – Kampus di Gorontalo kembali menjadi sorotan di dunia maya setelah unggahan viral di salah satu akun Instagram mengungkap rincian biaya mulai dari ujian proposal hingga wisuda di Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo.

Unggahan tersebut memicu beragam reaksi dari netizen, mulai dari komentar mendukung hingga kritikan pedas.

Dalam kolom komentar unggahan tersebut, sejumlah netizen memberikan respons yang cukup menggelitik.

Menanggapi hal ini, Ketua Tim Hukum sekaligus Ketua Pusat Pelayanan dan Konsultasi Pengembangan Pendidikan Tinggi (PPKPT) Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, Muhamad Ikbal Kadir, MH angkat bicara.

Dirinya menegaskan, langkah kampus dalam menyikapi isu yang berkembang di media sosial sudah selesai. Semua sudah disampaikan melalui konferensi pers pada Senin (20/1/2025) lalu dengan menyampaikan klarifikasi resmi.

“Sebagai upaya peningkatan pelayanan, kami akan memperbanyak layanan aspirasi resmi bagi mahasiswa dan dosen. Saluran ini dirancang untuk memastikan masukan dapat disampaikan secara langsung dan konstruktif,” ujar Ikbal.

Baca Juga:  Warga Desak Kepala PLN Pohuwato Dicopot, Mengapa?

Terkait pihak yang diduga menyebarkan informasi tidak utuh dan tidak berimbang dengan tujuan merugikan citra institusi, Ikbal menegaskan langkah tegas telah diambil.

“Kami telah menindaklanjuti melalui mekanisme internal kampus serta langkah hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tambahnya.

Langkah tersebut, lanjut Ikbal, merupakan bagian dari upaya menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap UBM Gorontalo.

Selain itu, pihak kampus tetap berfokus pada kegiatan akademik dan pengembangan layanan pendidikan.

Saat ini, UBM Gorontalo sedang menyelesaikan penilaian semester ganjil, mempersiapkan kegiatan akademik semester genap, serta menjalin kerja sama di tingkat regional, nasional, dan internasional.

“Sebagai institusi pendidikan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan akademik serta memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat,” tutupnya.

Klarifikasi Pihak Yayasan

Baca Juga:  Ujian CAT CPNS 2024 Bakal Seperti Tes TOEFL, Nilai Dipakai Setahun

Sebelumnya, pihak UBM Gorontalo juga membenarkan adanya rincian biaya tersebut. Namun, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Azis Rachman, memberikan klarifikasi penting soal rincian itu.

Ia menegaskan, bahwa angka Rp19 juta itu hanya berlaku untuk program studi unggulan yakni Analisis Kesehatan, bukan untuk seluruh mahasiswa.

“Biaya itu bukan dibayarkan sekaligus, tetapi sesuai tahapan, mulai dari ujian proposal, yudisium, hingga prosesi wisuda dan acara ramah tamah. Semua sudah dirinci dengan jelas untuk program studi Analisis Kesehatan yang memang memiliki standar berbeda,” tegas Azis.

Azis juga menyebutkan, rincian biaya ini adalah kebijakan baru yang akan diterapkan mulai tahun 2025 berdasarkan surat keputusan rektor. Sebelumnya, biaya untuk program yang sama berkisar Rp15 juta.

Pihak kampus menyesalkan unggahan viral tersebut, yang dinilai tidak menyajikan informasi secara lengkap. Hal ini menyebabkan banyak publik salah paham dan mengira biaya Rp19 juta berlaku untuk semua mahasiswa UBM.

Baca Juga:  Viral Chat Mesra Diduga Legislator Gorontalo, BK DPRD Akan Panggil ZN Usai Lebaran

“Kami ingin meluruskan bahwa tidak ada pungutan liar di kampus kami. Semua biaya sudah melalui proses yang transparan dan sesuai kebutuhan program studi masing-masing. Program studi Analisis Kesehatan memiliki biaya yang cenderung lebih tinggi karena berbagai fasilitas dan pelatihan khusus yang disediakan,” jelas Azis.

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi dari media sosial, terutama jika informasi tersebut tidak disertai konteks yang lengkap,” tambah Azis.

UBM Gorontalo berkomitmen untuk terus menjaga transparansi dan kualitas layanan pendidikan. Mereka juga menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu program studi unggulan.

“Intinya, biaya ini sesuai dengan kualitas yang diberikan. Tidak ada yang kami tutupi, semua transparan,” pungkas Azis.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600