Scroll untuk baca berita
Lingkungan

Telur Penyu Ditemukan di Pantai Marisa, BKSDA Bilang Begini

Avatar of Hibata.id✅
×

Telur Penyu Ditemukan di Pantai Marisa, BKSDA Bilang Begini

Sebarkan artikel ini
Warga Pohuwato Temukan Sarang Penyu di Pesisir Marisa, Pertanda Alam Masih Hidup/Hibata.id
Warga Pohuwato Temukan Sarang Penyu di Pesisir Marisa, Pertanda Alam Masih Hidup/Hibata.id

Hibata.id – Hamparan pasir pantai Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, muncul jejak alam yang langka.

Seorang warga menemukan gundukan pasir yang tampak baru saja diaduk — sebuah sinyal potensial bahwa penyu sedang bertelur.

Scroll untuk baca berita
Screenshot 2025 11 09 100541

Warga yang bernama Tomi Silas merekam video berdurasi 4 menit 46 detik dan mengunggahnya ke akun media sosial pribadinya sekitar 20 jam lalu.

Dalam video tersebut, Tomi memperlihatkan pola bekas penyu yang melingkar di atas pasir, menuju satu titik yang dianggap sebagai sarang.

“Hari ini saya curiga ada penyu yang datang bertelur… Soalnya ada bekas penyu naik. Saya curiganya di situ. Perlu saya bilang kalau barang ini dilindungi… makanya ini akan saya amankan di tempat yang aman,” ujar Tomi.

Baca Juga:  Pemda Pohuwato Ternyata Sudah Minta Penutupan Sementara Aktivitas PETI Dengilo, Tapi...

Nada sederhana dalam pengakuan tersebut menyimpan kecemasan dan kesadaran ekologis.

Tomi memahami bahwa penyu bukan sekadar satwa laut biasa — mereka adalah indikator keseimbangan ekosistem dan termasuk satwa yang dilindungi undang-undang.

Fenomena penyu bertelur di pesisir Gorontalo memang tidak benar-benar baru, namun di tengah aktivitas manusia yang kian padat, kemunculannya menjadi semakin langka.

Di lokasi penemuan, terlihat guratan khas setengah lingkaran—hasil gerakan penyu betina yang menggali sarang dengan sirip belakang, meskipun spesiesnya belum bisa dipastikan (misalnya Penyu Hijau Chelonia mydas atau jenis lain).

Baca Juga:  Menguak Dugaan Campur Tangan Kades di Tambang Ilegal Dengilo

Telur-telur yang ditemukan kini diamankan sementara di lokasi aman dari gangguan predator dan manusia. Kesepakatan warga setempat menyiratkan satu hal, telur-telur itu harus dilindungi.

Kepala Seksi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Gorontalo, Syamsudin Hadju, menyampaikan bahwa penanganan satwa laut termasuk penyu kini berada di bawah kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pohuwato.

“Saat ini, hewan tersebut sudah berada di bawah pengawasan DKP untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur,” jelasnya.

BKSDA Gorontalo juga mengimbau masyarakat agar tidak memperjualbelikan penyu — dalam bentuk apa pun.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak memperdagangkan penyu… Informasi terkait temuan telah kami teruskan kepada DKP untuk ditindaklanjuti,” tambah Syamsudin.

Baca Juga:  Jumlah Spesies Burung di Indonesia Bertambah

Temuan ini menyiratkan sebuah kisah kehidupan baru yang sedang berdenyut — bawah pasir, di antara jejak ombak dan langkah manusia.

Pelestarian telur penyu bukan hanya soal menyelamatkan satu spesies, melainkan menjaga keseimbangan ekosistem laut yang lebih luas.

Koordinasi lintas instansi dan partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci agar upaya pelestarian satwa laut di Gorontalo berjalan efektif dan berkelanjutan.

Ke depan, diharapkan temuan-temuan serupa tetap muncul — sebagai bukti bahwa alam masih memiliki ruang untuk hidup, jika kita memilih untuk melindunginya.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel