Hibata.id — Seiring bertambahnya usia, otak manusia mengalami penurunan fungsi. Volume otak menyusut, komunikasi antar-neuron melambat, dan aliran darah ke otak berkurang. Kondisi ini berdampak pada daya ingat, kemampuan belajar, hingga fungsi kognitif secara keseluruhan.
Namun, kabar baiknya, menjaga kesehatan otak tidak selalu harus rumit. Selain menerapkan pola hidup sehat seperti makan bergizi, tidur cukup, rutin berolahraga, dan bersosialisasi, terdapat tiga aktivitas sederhana yang dinilai mampu menjaga otak tetap tajam. Tips ini dibagikan oleh Kevin Woods, ahli saraf lulusan Harvard dan Direktur Sains di Brain.fm, seperti dikutip dari The Post.
1. Mengunyah Permen Karet untuk Meningkatkan Fokus
Aktivitas ringan seperti mengunyah permen karet ternyata dapat merangsang aliran darah ke otak. Woods menjelaskan bahwa peningkatan aliran darah membawa lebih banyak oksigen dan glukosa ke area korteks prefrontal dan hipokampus — dua bagian penting dalam proses belajar dan penyimpanan memori.
“Aliran darah yang meningkat turut membantu fokus, meningkatkan perhatian, dan menurunkan stres serta kecemasan,” ujar Woods.
Ia menyarankan penggunaan permen karet bebas gula dengan rasa tahan lama demi menjaga kesehatan gigi sekaligus mendukung fungsi otak.
2. Berjalan Mundur Melatih Koneksi Saraf dan Daya Ingat
Metode berjalan mundur, yang kini populer di platform TikTok, mendapat dukungan dari kalangan medis. Woods menyebut aktivitas ini menantang otak secara langsung karena melibatkan perhatian penuh dan memaksa otak membentuk jalur saraf baru.
Penelitian menunjukkan bahwa berjalan mundur dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir kritis, serta kontrol kognitif. Selain itu, aktivitas ini melatih keseimbangan, koordinasi, serta memperkuat otot tubuh.
“Mulailah dengan jalur datar dan aman. Fokuskan perhatian pada langkah kaki, libatkan otot inti, dan tetap waspada pada sekitar,” katanya.
3. Bersenandung Merangsang Saraf Vagus dan Mengurangi Stres
Kebiasaan bersenandung tak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga merangsang saraf vagus — sistem saraf yang menghubungkan otak dengan organ utama tubuh. Woods menyebut bahwa stimulasi saraf ini membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan relaksasi.
Penelitian menunjukkan bahwa bersenandung mampu meningkatkan aliran oksida nitrat di rongga hidung, memperlancar aliran darah ke otak, dan memperbaiki suasana hati.
“Studi pada penyanyi paduan suara mencatat peningkatan variabilitas detak jantung dan fungsi kognitif,” jelasnya.
Selain itu, teknik pernapasan saat bersenandung membantu memperkuat jaringan saraf yang mengatur fokus dan emosi.
Terapkan Konsistensi dalam Rutinitas
Meski terdengar sederhana, Woods menegaskan bahwa konsistensi menjadi kunci utama. Ia mendorong setiap individu untuk menemukan pola yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing.
“Setiap otak bekerja berbeda. Apa yang membantu seseorang bisa jadi tidak efektif bagi yang lain. Jadi, penting untuk mencoba dan menemukan rutinitas yang paling cocok,” ujarnya.
Menjaga kesehatan otak adalah investasi jangka panjang. Aktivitas ringan seperti mengunyah permen karet, berjalan mundur, dan bersenandung dapat menjadi pelengkap gaya hidup sehat untuk menjaga ketajaman kognitif di usia lanjut.