Hibata.id – Varian baru COVID-19 dengan kode NB.1.8.1 atau dikenal sebagai Nimbus kini terdeteksi di sedikitnya 22 negara di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat peningkatan penyebaran varian ini terutama di kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Mediterania Timur.
Varian Nimbus merupakan subvarian dari Omicron yang pertama kali dilaporkan pada awal 2025. Beberapa negara yang telah mengonfirmasi keberadaan varian ini antara lain Inggris, China, Amerika Serikat, India, dan Singapura.
Berikut lima fakta penting tentang varian COVID-19 NB.1.8.1 atau Nimbus:
1. Masih Bagian dari Keluarga Omicron
Dokter Chun Tang dari Pall Mall Medical, Inggris, menjelaskan bahwa NB.1.8.1 termasuk subvarian dari Omicron dengan beberapa perubahan pada struktur protein lonjakannya.
“Perubahan ini berpotensi membuat virus lebih mudah menular atau lolos dari kekebalan tubuh yang terbentuk sebelumnya,” kata Tang kepada Independent, Selasa (10/6).
Senada, dr Naveed Asif yang berpraktik di London menyebut mutasi genetik pada varian ini merupakan hal yang lazim terjadi dalam evolusi virus, terutama dalam situasi penularan luas.
2. Potensi Penularan Lebih Cepat
Beberapa negara, seperti India, Hong Kong, Singapura, dan Thailand, mencatat lonjakan kasus yang signifikan. Hal ini memunculkan dugaan bahwa varian Nimbus memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding varian sebelumnya.
“Pola penyebarannya mengindikasikan bahwa varian ini mungkin lebih mudah menular,” ujar Asif.
3. Tidak Menyebabkan Gejala Lebih Parah
Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian NB.1.8.1 menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan varian lain.
“Vaksin yang tersedia saat ini tetap memberikan perlindungan terhadap varian ini,” kata Gayatri Amirthalingam, Deputi Direktur UK Health Security Agency (UKHSA).
Menurut dr Tang, studi awal menunjukkan bahwa infeksi varian Nimbus tidak meningkatkan risiko komplikasi berat, namun pemantauan lanjutan masih terus dilakukan.
4. Sudah Terdeteksi di 22 Negara
Varian ini telah ditemukan di sedikitnya 22 negara. WHO melaporkan bahwa sebagian besar kasus terjadi di wilayah-wilayah dengan mobilitas tinggi dan cakupan vaksinasi yang bervariasi.
“Penyebarannya telah teridentifikasi secara global, terutama di kawasan Asia dan Timur Tengah,” ujar dr Asif.
5. Menyebar Lewat Droplet Seperti Varian Sebelumnya
NB.1.8.1 menyebar melalui droplet pernapasan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara dalam jarak dekat. Risiko penularan meningkat di ruang tertutup yang kurang ventilasi.
“Penularannya serupa dengan varian sebelumnya, yaitu dari manusia ke manusia melalui udara,” kata dr Tang.
Pentingnya Kewaspadaan dan Vaksinasi
Meskipun belum menyebabkan gejala yang lebih parah, masyarakat diimbau tetap waspada. Pemerintah dan tenaga kesehatan menekankan pentingnya vaksinasi dan perilaku hidup bersih serta sehat untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk varian baru seperti Nimbus.