Hibata.id – Pagi itu, langit Kota Gorontalo tampak cerah ketika Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, melangkah memasuki halaman gedung tua di Kelurahan Pulubala.
Bangunan itu—eks Kantor Kesbangpol—telah lama tak ditempati. Pintu kayunya kusam, dindingnya berdebu, dan rerumputan setinggi betis orang dewasa menyambut kedatangan rombongan kecil dari Pemerintah Kota.
Di belakang Wali Kota, terlihat Asisten I Iskandar Moerad, Kepala Dinas PUPR, Kepala Bapenda Zamronie Agus, Kepala DLH Lukman Kasim, dan Plt Kepala BPBD. Mereka berjalan perlahan, seolah ingin memastikan setiap sudut bangunan tidak luput dari pengamatan.
Begitu pintu utama dibuka, aroma ruangan yang lama tak dihuni langsung terasa. Lampu-lampu mati, namun cahaya matahari yang menyelinap dari jendela yang setengah terbuka cukup untuk memperlihatkan kondisi dalam gedung.
Wali Kota Adhan menelusuri ruangan demi ruangan—langkahnya mantap, matanya mengamati setiap detail.
Ini bukan sekadar kunjungan biasa. Pemerintah Kota sedang mencari lokasi yang tepat untuk menempatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), organisasi perangkat daerah yang baru terbentuk.
“Kami mau melihat gedung yang tepat untuk kantor Bapenda,” ujar Wali Kota Adhan, sembari berhenti di salah satu ruangan yang pernah digunakan sebagai ruang kerja.
Di luar gedung, semak belukar tampak menguasai halaman belakang. Rerumputan tumbuh tanpa kendali, sebagian bahkan hampir menutup akses jalan kecil. Wali Kota Adhan menatap kondisi itu cukup lama sebelum memberi arahan kepada jajaran dinas terkait.
“Nanti dibersihkan gedungnya, terus rumput liar yang sudah tinggi ini dipangkas,” tegasnya.
Rombongan pun melanjutkan peninjauan hingga ke sisi samping bangunan. Setiap pejabat yang hadir mencatat apa pun yang harus diperbaiki—dari perbaikan fasad, pembersihan interior, hingga kesiapan ruang untuk perkantoran.
Bagi Pemkot Gorontalo, peninjauan ini bukan sekadar memindahkan kantor. Ini adalah bagian dari upaya menata ulang aset daerah agar bekerja lebih efektif, efisien, dan bermanfaat bagi pelayanan publik.
Dan pagi itu, di gedung sunyi yang kembali dikunjungi setelah sekian lama, langkah-langkah kecil menuju perubahan kembali dimulai.












