Hibata.id – Hingga saat ini, bencana banjir dan tanah longsor masih menghantui beberapa wilayah di Provinsi Gorontalo. Bencana ini terjadi setelah hujan deras terus mengguyur tana Serambi Madinah tiga hari berturut-turut.
Dampak dari bencana ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan dan pegunungan. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo, bencana ini telah menyebabkan kerusakan parah.
Baca Juga: Catatan Pinggir Peristiwa Banjir di Gorontalo ‘Perspektif Historis & Civil Teknis’
Mulai dari tanah longsor tambang Suwawa, Bone Bolango yang berdampak pada ratusan korban. Tidak hanya itu, tragedi longsor tambang Suwawa juga mengakibatkan puluhan orang tewas seketika.
Selain itu, banjir di beberapa wilayah, salah satunya Banjir di wilayah Kota Gorontalo meluas hingga merendam 6 dari 9 Kecamatan di Kota tersebut. Banjir Gorontalo terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Hari ke 4 Pencarian Korban Longsor Tambang Suwawa Nihil
Hal ini membuat infrastruktur, rumah-rumah penduduk, serta lahan pertanian ikut terdampak. Beberapa jalan utama terputus akibat longsor, sehingga akses transportasi terganggu dan memperlambat proses evakuasi serta distribusi bantuan.
Menyikapi Situasi ini, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin segera merespons dengan menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk bergerak cepat dalam penanganan bencana ini.
Baca Juga: Banjir Kota Gorontalo Meluas, Terparah di Dumbo Raya dan Kota Barat
Selain itu, beliau juga mengajak seluruh masyarakat Gorontalo untuk bersama-sama melaksanakan sholat tolak bala. Memohon perlindungan dan pertolongan agar bencana ini segera berakhir dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Himbauan ini tertuang dalam surat yang dikeluarkan Pj Gubernur Gorontalo per tanggal 11 Juli 2024. Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Daerah yang ada di Kabupaten dan Kota se- Provinsi Gorontalo.
Isi Himbauan
Dalam surat dengan nomor 800/1832/PemKesra itu tertulis, Sehubungan dengan telah terjadinya bencana alam di beberapa wilayah yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan di Provinsi Gorontalo dan sebagai bentuk permohonan kita kepada Allah SWT agar dihindarkan dari segala marabahaya, bencana, serta musibah yang akan menimpa, dengan ini Pemerintah Provinsi Gorontalo menghimbau kepada seluruh tingkat Pemerintahan mulai dari Desa dan Kelurahan, Kecamatan sampai Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo agar dapat melaksanakan Shalat Tolak Bala (Shalat Lidaf’ill Bala) bersama di wilayah masing-masing yang Insya Allah dilaksanakan serentak pada Jumat 12 Juli 2024 setelah Shalat Jumat.
Demikian himbauan ini disampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama, atasnya diucapkan terima kasih.