Hibata.id – Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango, Andreas Akaseh, terpilih sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bone Bolango periode 2025–2030.
Pemilihan dilakukan dalam Konferensi V PGRI Bone Bolango yang berlangsung di Gedung BPMP Gorontalo, Kamis (22/5/2025).
Andreas meraih 164 suara, unggul dari petahana Meri S. Ngadju yang memperoleh 115 suara. Dalam sambutannya, Andreas menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan guru serta meningkatkan kualitas pendidikan di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
“Saya akan memperjuangkan hak-hak guru, termasuk keseimbangan antara honor dan tugas, jaminan sosial, akses layanan kesehatan, serta pembayaran gaji guru kontrak sesuai standar,” ujar Andreas.
Andreas menekankan pentingnya kerja sama antara PGRI dan pemerintah daerah dalam memastikan perlindungan dan pemenuhan hak guru. Ia merujuk pada amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat 2 yang mewajibkan negara membiayai pendidikan dasar.
Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan kompetensi guru secara berkala, baik melalui jalur daring maupun luring. Menurutnya, guru harus memiliki akses terhadap pelatihan berbasis teknologi dan keterampilan pedagogik yang sesuai dengan tuntutan zaman.
“Kami akan pastikan semua guru bisa mengikuti pelatihan yang relevan agar kualitas pembelajaran meningkat,” ucapnya.
Transformasi Digital
Di era digital, Andreas menilai transformasi pembelajaran berbasis teknologi tidak bisa ditunda. Ia berkomitmen mendorong implementasi teknologi pendidikan agar guru dan siswa mampu mengoptimalkan potensi mereka.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara guru, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membentuk ekosistem pendidikan yang inklusif dan kolaboratif di Kabupaten Bone Bolango.
Andreas juga menaruh perhatian khusus pada pemberdayaan guru muda di tengah bonus demografi. Menurutnya, generasi guru muda memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan pendidikan.
“Guru muda membawa semangat, kreativitas, dan pemahaman teknologi. Dengan pelatihan yang tepat, mereka dapat menjadi agen perubahan dan meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Menutup pidatonya, Andreas menyampaikan tekad untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata di Bone Bolango.
“Kini saatnya kita bergerak. Kita butuh pemimpin yang bertindak, bukan sekadar berbicara. Mari kita bersama-sama membangun PGRI Bone Bolango menuju masa depan pendidikan yang unggul, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya.