Editorial

Apakah Gerakan Mahasiswa Sekarang Masih Independen?

×

Apakah Gerakan Mahasiswa Sekarang Masih Independen?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi mahasiswa yang sedang memimpin aksi unjuk rasa. (Sumber: Bing AI/Hibata.id)
Ilustrasi mahasiswa yang sedang memimpin aksi unjuk rasa. (Sumber: Bing AI/Hibata.id)

Hibata.id – Gerakan mahasiswa merupakan salah satu kekuatan sosial yang penting dalam masyarakat Indonesia. Gerakan ini telah memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti pergerakan kemerdekaan, reformasi, dan aksi-aksi untuk menuntut perubahan sosial dan politik.

Independensi merupakan salah satu ciri penting dari gerakan mahasiswa. Independensi berarti gerakan mahasiswa tidak terikat pada kepentingan politik atau kelompok tertentu. Gerakan mahasiswa harus bebas menyuarakan aspirasinya dan membela kepentingan rakyat.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran bahwa gerakan mahasiswa mulai kehilangan independensinya. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya gerakan mahasiswa yang berafiliasi dengan partai politik atau kelompok tertentu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan gerakan mahasiswa mulai kehilangan independensinya. Salah satu faktornya adalah semakin banyaknya mahasiswa yang terlibat dalam politik praktis. Mahasiswa yang terlibat dalam politik praktis cenderung lebih dekat dengan partai politik atau kelompok politik tertentu. Hal ini dapat mempengaruhi sikap dan pandangan mereka dalam gerakan mahasiswa.

Faktor lain yang menyebabkan gerakan mahasiswa mulai kehilangan independensinya adalah semakin maraknya politik identitas. Politik identitas adalah politik yang menggunakan identitas, seperti agama, etnis, atau gender, untuk meraih dukungan. Politik identitas dapat membuat gerakan mahasiswa menjadi terpecah dan sulit untuk mencapai tujuannya.

Meskipun demikian, masih ada gerakan mahasiswa yang tetap independen. Gerakan-gerakan ini umumnya bersifat lokal dan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan rakyat. Gerakan-gerakan ini biasanya lahir dari kesadaran mahasiswa akan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh gerakan mahasiswa yang tetap independen:

  • Gerakan mahasiswa yang menuntut reformasi tahun 1998. Gerakan ini berhasil menumbangkan rezim Orde Baru yang otoriter.
  • Gerakan mahasiswa yang menolak pengesahan RUU KPK tahun 2019. Gerakan ini berhasil menggagalkan upaya pemerintah untuk melemahkan KPK.
  • Gerakan mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem pendidikan nasional. Gerakan ini berhasil mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung perbaikan sistem pendidikan nasional.

Gerakan-gerakan mahasiswa yang tetap independen ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa masih memiliki potensi untuk menjadi kekuatan sosial yang penting. Gerakan mahasiswa ini dapat berperan dalam mendorong perubahan sosial dan politik di Indonesia.

Untuk menjaga independensi gerakan mahasiswa, perlu ada upaya-upaya untuk memperkuat gerakan mahasiswa. Upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya independensi gerakan mahasiswa.
  • Mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam gerakan-gerakan yang bersifat lokal dan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan rakyat.
  • Mendorong mahasiswa untuk membangun jejaring dengan gerakan-gerakan mahasiswa lain yang independen.

Dengan upaya-upaya tersebut, gerakan mahasiswa dapat menjadi kekuatan sosial yang lebih kuat dan lebih efektif dalam mendorong perubahan sosial dan politik di Indonesia.

**Cek berita, artikel dan konten lainnya di GOOGLE NEWS
Example 120x600