Hibata.id – Tak terasa, sudah 10 tahun, Marten Taha menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Gorontalo.
Sejak tahun 2014 dirinya terpilih menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo berpasangan dengan Budi Doku.
Pada Tahun 2019, Marten kembali terpilih memimpin ibu Kota Provinsi Gorontalo ini berpasangan dengan Ryan Kono.
Baca juga: Melihat Angka Kemiskinan Kota Gorontalo Selama Marten Taha Menjabat
Hari Sabtu (01/06/2024) kemarin, merupakan hari terakhir Marten Taha menjadi orang nomor satu Kota Gorontalo.
Menurut Marten, satu dekade itu bukan perkara mudah. Terlebih lagi ada dua Wakil Wali Kota Gorontalo yang berbeda mendampinginya.
Dengan begitu, coba kita melihat bagaimana dirinya dapat mengendalikan inflasi selama menjabat sebagai pucuk pimpinan di ibu Kota Provinsi Gorontalo ini.
Diketahui, Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Gorontalo per tanggal 19 Maret 2024 ternyata inflasi tahunan Kota Gorontalo sangat fluktuasi.
Dimana, pada Tahun 2013, sebelum Marten Taha terpilih sebagai Wali Kota Gorontalo, inflasi mencapai 5.84 persen.
Baca juga: Perjalanan Bersama di Kota Gorontalo Berakhir, Ini Pidato Terakhir Marten-Ryan
Namun, pada saat Marten Taha terpilih memimpin Kota Gorontalo bersama Budi Doku pada Tahun 2014, inflasi mengalami kenaikan dengan capaian 6.14 persen.
Menariknya, saat mulai menjalankan pemerintahannya, inflasi tiba-tiba turun secara signifikan pada Tahun 2015 hingga 2016, yang masing-masing mencapai 4.30 dan 1.30 persen.
Sayangnya, satu tahun kemudian, yaitu tahun 2017, inflasi kembali mengalami kenaikan hingga mencapai 4.34 persen.
Pada tahun 2018, angkat inflasi akhirnya turun lagi mencapai 2.15 persen. Pada Tahun 2019, angka inflasi mengalami kenaikan dengan capaian 2.87 persen.
Tahun 2019 ini merupakan tahun terakhir periode pertama Marten Taha bersama Budi Doku yang menjadi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo.
Pada periode kedua Marten Taha yang berpasangan dengan Ryan Kono untuk memimpin kembali Kota Gorontalo, inflasi tiba-tiba turun secara signifikan.
Baca juga: Jabat 10 Tahun jadi Wali Kota Gorontalo, Ini Pesan Terakhir Marten Taha
Pada tahun 2020 misalnya. Inflasi di tahun ini mencapai hingga 0.81 persen, sebuah angka paling terendah dalam 10 tahun terakhir.
Ironisnya, capaian angka terbaik itu akhirnya pupus dihantam Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, hingga Indonesia.
Akhirnya, pada tahun 2021 hingga 2022, angka inflasi kembali naik secara signifikan yang masing-masing mencapai 2.59 dan 5.15 persen.
Adapun saat Pandemi Covid-19 mulai bisa dikendalikan, pada tahun 2023 kemarin, angka inflasi di Kota Gorontalo kembali turun mencapai 3.88 persen.
Penulis: Sarjan