Hibata.id – Banjir bandang kembali menerjang kawasan pertambangan di wilayah Marisa, Pani Luar, hingga Potanga Lo Dam, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Peristiwa ini kembali memunculkan kekhawatiran serius terkait dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Dalam sebuah video amatir yang diunggah ke akun Facebook oleh pengguna bernama Gun Vanzel, tampak aliran air deras membawa lumpur serta material kayu menghantam permukiman dan area sekitar lokasi tambang. Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu beragam reaksi dari warganet.
Salah satu komentar datang dari akun bernama Dwi Putra Kai yang menyoroti penyebab utama banjir: “Dampak penebangan hutan.” Komentar lain disampaikan oleh Abdul Wahab Kaani. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab bersama atas kerusakan lingkungan yang terjadi.
“Tidak ada yang bisa disalahkan sepihak. Penambang lokal dan perusahaan sama-sama merusak hutan. Jangan salahkan semuanya kepada penambang lokal, seakan-akan yang merusak lingkungan hanya mereka. Sementara perusahaan juga turut andil,” tulisnya.
Sementara itu, pengguna lain bernama Ilham Inaku mengungkapkan keprihatinannya dengan nada sedih: “Moheran mar… ulah manusia,”—sebuah ungkapan lokal yang menggambarkan rasa heran dan kecewa terhadap perilaku manusia yang menyebabkan bencana alam.
Peristiwa banjir ini bukan yang pertama kali terjadi. Warga setempat telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap aktivitas pertambangan yang dianggap mengabaikan dampak ekologis, seperti penggundulan hutan dan perubahan aliran sungai.
Namun, hingga kini belum terlihat adanya langkah tegas dari pihak berwenang untuk menanggulangi permasalahan tersebut secara menyeluruh.