Scroll untuk baca berita
Kabar

Buruknya Sistem Informasi RSUD Aloei Saboe, Data Pasien MAR Bocor ke Medsos

Avatar of Randa Damaling
×

Buruknya Sistem Informasi RSUD Aloei Saboe, Data Pasien MAR Bocor ke Medsos

Sebarkan artikel ini
RSUD Aloei Saboe/Hibata.id
RSUD Aloei Saboe/Hibata.id

Hibata.id – Keamanan informasi medis di RSUD Aloei Saboe dipertanyakan setelah rekam medis seorang pasien bocor dan viral di media sosial.

Insiden ini memunculkan dugaan bahwa rumah sakit milik pemerintah daerah itu gagal menerapkan pengawasan ketat terhadap data sensitif pasien.

Rekam medis milik MAR, saalah satu pasien diduga diambil dari layar monitor rumah sakit dan kemudian menyebar luas.

Publik menilai kebocoran tersebut tidak hanya merusak privasi pasien, tetapi juga menunjukkan lemahnya sistem pengamanan internal RSUD Aloei Saboe.

Meski manajemen RSUD Aloei Saboe akhirnya bersuara, banyak pihak menilai respons rumah sakit terlambat karena kebocoran sudah terlanjur viral sebelum ada tindakan penelusuran.

Baca Juga:  RS Multazam Kembali Berulah, Pasien Keluhkan Dokter Kerap Bolos

Saat dikonfirmasi Senin (24/11/2025), Wakil Direktur Pelayanan RSUD Aloei Saboe, Bobi Oko, menegaskan bahwa tenaga kesehatan wajib menjaga kerahasiaan dokumen medis.

“Tenaga kesehatan terikat sumpah profesi. Rekam medis tidak bisa dibuka atau dipublikasikan tanpa persetujuan pasien, kecuali ada kepentingan hukum yang jelas,” kata Bobi.

Pernyataan itu justru memunculkan pertanyaan lebih besar mengenai bagaimana rekam medis tersebut dapat diakses, diambil, dan disebarkan dari lingkungan rumah sakit jika standar keamanan betul-betul dijalankan.

Bobi mengungkapkan investigasi internal tengah dilakukan dan dokter maupun perawat yang bertugas pada hari kejadian telah dimintai keterangan.

“Kami sudah meminta keterangan perawat maupun dokter yang bertugas pada shift di hari tersebut. Kami ingin memastikan siapa yang pertama kali mengakses dan kemudian menyebarkannya,” ujarnya.

Baca Juga:  Diduga Akibat PETI, Pipa Transmisi Air Bersih di Dengilo kembali Putus

Meski mengakui adanya kecolongan, pihak rumah sakit dinilai baru bergerak setelah publik menyoroti kasus itu.

Dugaan kelalaian pengawasan muncul mengingat rumah sakit memiliki kewajiban mengendalikan akses rekam medis secara sistematis dan berlapis.

“Kami akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terbukti membocorkan data tersebut. Ini bukan hal yang bisa ditoleransi, karena mereka telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan rekam medis,” tegasnya.

Namun hingga kini RSUD Aloei Saboe belum memaparkan langkah konkret terkait manajemen keamanan sistem informasi maupun potensi penyalahgunaan akses oleh tenaga kesehatan.

Baca Juga:  Dinas Perikanan Pohuwato Bongkar Modus Penyalahgunaan BBM Subsidi Nelayan

Pakar kesehatan dan pemerhati kebijakan publik menilai insiden ini bukan hanya soal pelanggaran etika tenaga medis, tetapi juga soal lemahnya manajemen tata kelola data di rumah sakit.

Kebocoran rekam medis pernah terjadi di berbagai fasilitas kesehatan, dan kasus terbaru ini dikhawatirkan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan pemerintah.

Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum disebut memantau proses investigasi, namun publik menuntut transparansi penuh agar kasus kebocoran data ini tidak sekadar berakhir dengan sanksi internal tanpa pembenahan sistem.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel