Hibata.id – Center Point (CP) Bone Bolango tiap sore hingga malam selalu ramai. Lampu lapak kuliner nyala, musik santai terdengar, pengunjung hilir mudik.
Pemerintah daerah sering menyebut kawasan ini sebagai wajah UMKM dan ruang publik kebanggaan. Masalahnya, yang kelihatan cuma ramainya. Tetapi ada yang luput dari pengawasan.
Sejumlah pedagang mengungkapkan, lapak-lapak kosong yang tutup malam hari diduga rutin dipakai sekelompok orang buat minum minuman keras (miras).
Bukan kejadian satu dua kali, tapi disebut nyaris tiap malam. Ironisnya, aktivitas itu seolah aman-aman saja, tanpa sentuhan aparat.
Hasil penelusuran Hibata.id, ruang kosong di antara lapak justru berubah fungsi. Bukan tempat usaha, tapi diduga jadi spot “minum minuman keras”.
Di tengah klaim kawasan ramah keluarga, pemandangan ini jelas bikin geleng kepala.
Seorang pedagang kuliner yang setiap hari mangkal di Center Point mengaku kondisi tersebut sudah berulang terjadi.
“Kalau malam lapak kosong, itu yang dipakai. Hampir tiap malam ada. Kita pedagang sudah biasa lihat,” ujarnya.
Pantauan di lapangan menguatkan cerita itu. Di beberapa titik, botol miras berserakan. Botol minuman energi juga terlihat, diduga jadi campuran.
Sementara pengunjung datang bawa keluarga, pedagang berjualan cari nafkah, aktivitas itu tetap jalan.
Pedagang pun mulai resah. Mereka khawatir pengunjung malas datang kalau Center Point makin identik dengan miras, bukan kuliner. Lebih dari itu, muncul pertanyaan: ke mana pengawasan selama ini?
Pemerintah: Belum Ada Laporan
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango, Yamin Abas, mengaku belum menerima laporan resmi terkait dugaan konsumsi miras di kawasan Center Point.
“Saya belum menerima informasi resmi. Namun akan saya konfirmasi, apalagi Kabid Pariwisata juga standby di lokasi,” kata Yamin, Jumat (12/12/2025).
Pernyataan ini justru bikin pedagang mengernyit. Aktivitas yang disebut hampir tiap malam, tapi belum sampai ke meja dinas. Pertanyaannya, pengawasan itu nunggu laporan dulu atau memang tak pernah benar-benar turun?
Yamin menyebut pengawasan Center Point melibatkan banyak instansi, mulai dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, hingga Dinas Perindagkop dan UMKM.
“Insya Allah laporan seperti ini akan saya tindak lanjuti dan segera saya laporkan ke Satpol PP,” ujarnya.
Ia menegaskan Center Point harus tetap aman dan nyaman.
“Kita ingin kawasan ini aman dan nyaman. Jangan sampai dimanfaatkan untuk kegiatan minuman keras,” tegasnya.
Namun bagi pedagang, kalimat itu terdengar normatif. Janji yang sering diucap, tapi jarang terlihat hasilnya di lapangan.
Yamin juga menyinggung upaya pemerintah menghidupkan UMKM.
“Tujuan kita menghidupkan UMKM. Kalau terjadi hal-hal seperti ini, tentu sangat disayangkan,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, ia memastikan akan turun langsung ke lokasi.
“Insya Allah malam ini kami akan ke lokasi,” tutupnya.
