Saat ini, dirinya mangkal di Jalan Pangeran Hidayat Kota Gorontalo atau yang yang dikenal dengan Jalan Dua Susun (JDS). Banyak tidaknya pembeli, Idris tetap yakin jika rezeki akan menghampirinya.
“Mobil ini menjadi bukti hasil jerih payah saya dulu, waktu masih berjualan pakaian. Sekarang jualan kerupuk berharap keberuntungan baru datang,” imbuhnya.
Idris bilang, pertama kali dirinya menjual kerupuk singkong gula merah, sempat merasa malu. Karena, beralihnya profesi dari pedagang kain ke penjual kerupuk, membuat Idris menjadi tidak percaya diri.
“Awalnya saya malu, tapi seiring berjalan waktu sudah mulai terbiasa,”
Bahkan kata Idris, sekarang jualan kerupuk singkong gula merah jauh lebih untung ketimbang jualan kain. Berangkat dari nol hingga menahan rasa malu yang ditahan selama ini akhirnya membuahkan hasil.
“Harga kerupuk saya 10 ribu. Singkong saya ambil dari luar daerah Gorontalo. Hanya gula merah yang di beli di sini petani lokal Gorontalo,”
Kisah Idris ini, memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama untuk para pedagang di Kota Gorontalo, untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan dan selalu berinovasi dalam menjalankan usaha.