Nusantara

Dari Doa ke Balap Karung: Warna-warni Perayaan Lebaran Ketupat di Gorontalo

×

Dari Doa ke Balap Karung: Warna-warni Perayaan Lebaran Ketupat di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Tradisi 7 Syawal di Gorontalo: Meriahkan Lebaran Ketupat dengan Lomba dan Doa Bersama/Hibata.id
Tradisi 7 Syawal di Gorontalo: Meriahkan Lebaran Ketupat dengan Lomba dan Doa Bersama/Hibata.id

Hibata.id – Perayaan Lebaran Ketupat di berbagai wilayah Gorontalo berlangsung meriah, dipenuhi semangat kebersamaan dan kekeluargaan antar warga.

Tradisi yang digelar setiap 7 Syawal ini menjadi bagian penting dari budaya silaturahmi yang terus dilestarikan oleh masyarakat tanah serambi madinah.

Berbeda dari perayaan Idul Fitri yang lebih bersifat religius dan formal, Lebaran Ketupat di Gorontalo diwarnai suasana riang gembira.

Berbagai lomba rakyat seperti balap karung, lomba makan kerupuk, hingga panjat pinang, yang digelar di ruang terbuka dan melibatkan seluruh warga masyarakat.

Baca Juga:  Kodim 1315 Kabupaten Gorontalo Gelar Pesta Rakyat HUT RI ke-79

Menariknya, sebelum rangkaian lomba dimulai, warga biasanya berkumpul di depan masjid untuk melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas nikmat Ramadan dan Idulfitri yang telah dilalui.

Seusai doa, masyarakat saling berbagi hidangan khas yang disiapkan secara sukarela oleh warga, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh keakraban.

“Kalau di Jawa, lomba seperti ini biasanya digelar saat Hari Kemerdekaan. Tapi di Gorontalo, justru menjadi bagian dari tradisi 7 Syawal,” kata Hendrik, warga Kecamatan Suwawa yang turut serta dalam perayaan.

Baca Juga:  Suku Bajo: Aquaman Nusantara dengan Kemampuan Selam Menakjubkan

Menurut Hendrik, tradisi Lebaran Ketupat juga menjadi ajang silaturahmi setelah sepekan merayakan Idulfitri di rumah masing-masing.

“Setelah saling bermaaf-maafan saat lebaran, kami kembali berkumpul di acara ini untuk mempererat hubungan antarwarga,” ujarnya.

Lomba-lomba digelar secara sederhana namun penuh semangat. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan, disambut sorak-sorai dari penonton yang memadati area masjid atau lapangan setempat.

Selain itu, kegiatan juga diramaikan dengan santap kuliner lokal, pertunjukan musik tradisional, serta pembagian hadiah untuk para pemenang lomba.

Baca Juga:  Mengenal Tumbilotohe, Tradisi Cahaya yang Menyambut Idul Fitri

Penyelenggara menyebutkan bahwa acara ini sepenuhnya didukung oleh masyarakat dan pemerintah desa setempat. Lebaran Ketupat di Gorontalo bukan sekadar perayaan, tetapi juga merupakan manifestasi budaya gotong royong dan penghormatan terhadap nilai-nilai kebersamaan.

“Tradisi ini memperkuat silaturahmi dan menjadi salah satu daya tarik sosial yang unik di Provinsi Gorontalo,” ia menandaskan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600