Scroll untuk baca berita
Parlemen

Krisis Air dan Harapan Beasiswa: Femmy Dengar Keluh Warga Desa Olele

×

Krisis Air dan Harapan Beasiswa: Femmy Dengar Keluh Warga Desa Olele

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Udoki saat menggelar reses di Desa Olele/Hibata.id
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Udoki saat menggelar reses di Desa Olele/Hibata.id

Hibata.id – Pagi menjelang siang, angin laut berembus lembut di pesisir Olele, sebuah desa kecil di Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Di bawah tenda sederhana yang berdiri di dekat lapangan kecil, puluhan warga duduk berjajar rapi. Sebagian datang dari dusun-dusun terdekat, Senin (30/06/2025).

Scroll untuk baca berita

Mereka menanti sosok yang selalu hadir di desa mereka, yakni anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Udoki.

Desa Olele, meski dikenal luas karena pesona bawah lautnya yang mendunia, rupanya belum sering mendapat kunjungan resmi dari wakil rakyat.

Maka ketika Femmy datang dalam agenda reses, warga menyambut dengan antusiasme yang tak bisa disembunyikan dari wajah mereka.

Baca Juga:  Ketika Femmy Udoki Terima Curhatan dari Petani dan Pelaku UMKM di Suwawa

“Sudah lama kami menunggu ada reses seperti ini di Olele. Biasanya cuma dengar dari desa lain,” kata seorang nelayan setempat yang datang lebih awal.

Femmy, satu-satunya srikandi dari Dapil II Bone Bolango di DPRD Provinsi Gorontalo yang membuat reses di olele. Dirinya tidak datang dengan janji-janji kosong.

Namun ia datang untuk mendengar apa yang menjadi keluh kesa warga. Mesin tempel untuk perahu, krisis air bersih, hingga beasiswa pendidikan menjadi tiga hal utama yang berkali-kali disebutkan warga dari berbagai dusun.

“Mesin tempel kami sudah tua. Sulit kalau melaut jauh. Sementara air, empat dusun di sini bergantung pada sumur-sumur dangkal yang sering kering,” ungkap beberapa warga.

Baca Juga:  Hais Ayuwa Serap Aspirasi Warga Gorontalo, Infrastruktur dan UMKM Jadi Prioritas

Femmy mendengarkan sambil mencatat. Satu per satu aspirasi warga ia tanggapi langsung. Untuk mesin tempel perahu, ia memastikan tahun ini akan ada satu unit mesin berkapasitas besar yang disalurkan ke Desa Olele.

“Saya sudah masukkan satu unit ke dalam program bantuan. Tahun ini akan disalurkan, insyaallah,” kata Femmy.

Namun, isu krisis air tak bisa diselesaikan sendiri. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan lintas komisi di DPRD.

“Untuk air bersih, saya akan bahas bersama komisi terkait dan OPD teknis. Solusinya harus jangka panjang,” katanya, menegaskan bahwa air adalah kebutuhan mendasar yang tidak boleh ditunda-tunda.

Di sektor pendidikan, Femmy mengungkapkan bahwa bantuan beasiswa tersedia melalui dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan dan jalur eksternal yang telah dibangunnya selama ini.

Baca Juga:  DPRD Gorontalo Terima Rancangan KUA-PPAS APBD Perubahan 2024

“Tapi semuanya perlu usulan resmi. Saya tidak bisa perjuangkan kalau tidak ada proposal, baik dari warga langsung maupun pemerintah desa,” ujar Anggota DPRD dari PAN itu.

Ia pun menutup pertemuan dengan harapan agar komunikasi warga dengan pemerintah terus dibangun, bukan hanya saat masa reses.

“Saya ingin desa ini jadi contoh bagaimana aspirasi warga bisa langsung tersambung ke DPRD. Tapi semua harus aktif menyuarakan, mengusulkan, bukan hanya berharap,” ia menandaskan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600