Scroll untuk baca berita
Parlemen

Femmy Udoki: Usia 25 Tahun Jadi Titik Evaluasi Masa Depan Gorontalo

Avatar of Hibata.id✅
×

Femmy Udoki: Usia 25 Tahun Jadi Titik Evaluasi Masa Depan Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Kristina Udoki/Hibata.id
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Kristina Udoki/Hibata.id

Hibata.id – Dalam perjalanan seperempat abadnya, Gorontalo kembali menegaskan keinginannya untuk berdiri sebagai daerah yang kuat, maju, dan mampu berkontribusi lebih besar bagi Indonesia.

Ucapan selamat dari Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Femmy Kristina Udoki, pada peringatan HUT ke-25 bukan sekadar formalitas tahunan.

Ada pesan lebih dalam yang ia sampaikan, Gorontalo membutuhkan langkah lebih berani untuk keluar dari persoalan yang menahan laju pembangunan daerah.

Tema peringatan tahun ini, “Bangun Gorontalo Untuk Indonesia Maju,” terasa relevan.

Namun relevansi tak cukup tanpa eksekusi yang tegas. Femmy mengingatkan bahwa penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting, dan penguatan ekonomi daerah harus menjadi agenda paling mendesak.

Baca Juga:  Deprov Gorontalo Ajukan Layanan BPJS Ketenagakerjaan Untuk Bawaslu dan KPU

Dua dekade lebih Gorontalo berdiri, tetapi tantangan klasik itu tetap menghantui. Artinya, ada yang belum selesai sejak lama.

Dalam logika pembangunan, usia 25 tahun seharusnya menjadi fase matang—masa ketika penopang ekonomi daerah mulai stabil, arah investasi makin jelas, dan kualitas layanan publik meningkat.

Jika indikator kesejahteraan belum bergerak signifikan, maka formula pembangunan perlu dikoreksi. Femmy menyoroti hal ini dengan tegas, sinergi pemerintah, DPRD, dan masyarakat adalah kunci yang selama ini belum optimal.

Baca Juga:  Femmy Udoki Bersikeras, Bone Pesisir Harus Masuk Daftar Usulan DOB

Ia mengingatkan bahwa peringatan HUT bukan ruang euforia, melainkan momentum refleksi. Gorontalo tidak boleh terus terjebak pada seremoni tahunan yang miskin substansi.

Yang dibutuhkan adalah keberanian merumuskan ulang strategi pembangunan—lebih berpihak pada masyarakat kecil, lebih transparan pada publik, dan lebih jujur menilai apa yang sudah dan belum dikerjakan.

Pernyataan Femmy bahwa Gorontalo harus mampu menjadi “penggerak ekonomi Indonesia” mungkin terdengar idealis.

Namun justru di situlah tantangannya. Gorontalo tidak akan melompat lebih jauh jika masih berkutat dengan masalah dasar yang sama setiap tahun.

Baca Juga:  DPRD Provinsi Gorontalo Tinjau Pelaksanaan ASSAJ di SMAN 1 Paguyaman

Daerah ini membutuhkan keberanian politik, tata kelola yang lebih bersih, dan komitmen jangka panjang yang tidak terputus hanya karena pergantian pejabat.

“Seperempat abad bukan waktu singkat. Jika Gorontalo ingin bersaing dan mengambil peran lebih besar dalam peta pembangunan nasional, momentum 25 tahun ini harus dimanfaatkan sebagai titik balik,” kata Femmy yang juga Sekretaris DPW PAN Provinsi Gorontalo.

Sudah saatnya Gorontalo melangkah lebih berani, lebih cepat, dan lebih tepat sasaran.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel