Parlemen

Fraksi Golkar Pohuwato Kritik Ketidakhadiran Gorontalo di Komisaris Bank SulutGo

×

Fraksi Golkar Pohuwato Kritik Ketidakhadiran Gorontalo di Komisaris Bank SulutGo

Sebarkan artikel ini
Ketua Fraksi Golkar, Akbar Baderan. (Foto: Dok. Hibata.id)
Ketua Fraksi Golkar, Akbar Baderan. (Foto: Dok. Hibata.id)

Hibata.id — Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pohuwato yang digelar pada Senin (14/4) dalam rangka Penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2024 berlangsung dinamis. Salah satu sorotan tajam datang dari Fraksi Partai Golkar, yang mengangkat isu strategis terkait absennya perwakilan Gorontalo dalam jajaran komisaris Bank SulutGo (BSG).

Ketua Fraksi Golkar, Akbar Baderan, menyampaikan apresiasi atas capaian program pemerintahan Saipul Mbuinga–Suharsi Igirisa (SMS), namun menggarisbawahi beberapa catatan penting, terutama soal representasi Gorontalo dalam struktur kepemimpinan BSG pasca Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Manado.

Scroll untuk baca berita

“Kami, Fraksi Partai Golkar, meminta kejelasan dari pemerintah daerah mengenai sikap dan langkah konkret terhadap hasil RUPS BSG yang tidak mengakomodir perwakilan dari Provinsi Gorontalo di struktur komisaris. Ini bukan persoalan kecil. Ini menyangkut kepentingan daerah yang harus diperjuangkan,” tegas Akbar.

Baca Juga:  Lolly Junus Perjuangkan Mahyani dan Jamban Warga Desa Pauwo
Ketua Fraksi Golkar, Akbar Badetan saat memberikan pandangan umum fraksinya terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pohuwato Tahun Anggaran 2024. (Foto: Delpriyanto Tahir/Hibata.id)
Ketua Fraksi Golkar, Akbar Badetan saat memberikan pandangan umum fraksinya terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pohuwato Tahun Anggaran 2024. (Foto: Delpriyanto Tahir/Hibata.id)

Menurutnya, ketidakhadiran perwakilan Gorontalo tidak hanya menyisakan tanda tanya, tetapi juga mencerminkan potensi pengabaian terhadap prinsip keadilan dan keterwakilan. Padahal, Gorontalo merupakan salah satu pemegang saham signifikan dalam bank tersebut.

Baca Juga:  DPRD Gorontalo Terima Kunjungan Kerja DPRD Sulawesi Selatan

“Absennya Gorontalo dalam jajaran komisaris seolah mencerminkan bahwa suara kita tidak dihargai. Padahal kontribusi kita besar. Mestinya ada tempat dalam pengambilan keputusan strategis,” tambahnya.

Lebih jauh, Akbar mengingatkan bahwa isu ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena menyangkut stabilitas daerah dan kepercayaan publik. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus hadir sebagai pelindung dan pengayom, bukan hanya pengelola administrasi.

“Ini bagian dari menjaga kestabilan daerah, dengan memperhatikan jeritan rakyat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.”

Baca Juga:  Reses Meyke Camaru, Warga Pertanyakan Soal Sasaran Bantuan PEKKA

Sebagai tindak lanjut, Fraksi Golkar akan mendorong pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menginvestigasi jalannya RUPS BSG serta menelusuri potensi pelanggaran dalam tata kelola perusahaan yang bisa merugikan kepentingan Gorontalo.

Pernyataan tersebut langsung menyita perhatian peserta rapat paripurna, mengingat Bank SulutGo selama ini merupakan lembaga strategis yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian Gorontalo—baik melalui akses keuangan, dukungan terhadap UMKM, maupun kontribusi pada pendapatan daerah.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600