Hibata.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan gentar menghadapi berbagai bentuk kritik maupun ancaman yang datang dari organisasi kemasyarakatan (ormas), termasuk dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Pernyataan ini disampaikan Dedi menanggapi ultimatum yang dilontarkan oleh Juru Bicara Ketua Umum GRIB Jaya Hercules, Razman Arif Nasution, yang meminta agar pemerintah daerah tidak mengganggu kegiatan ormas tersebut.
“Pemerintah hadir untuk memastikan investasi berjalan lancar, rakyat mendapat lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujar Dedi kepada pers di Gedung Sate, Bandung, Selasa (29/4).
Dedi menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen kuat dalam menjaga stabilitas keamanan serta menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ia menolak tunduk pada tekanan atau intimidasi dari pihak manapun.
“Saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun. Tugas saya melindungi masyarakat dan menciptakan rasa aman,” ucapnya.
Meski demikian, Dedi mengaku terbuka terhadap kritik. Namun, kritik tersebut harus bersifat konstruktif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Barat.
“Saya menghargai kritik selama itu bertujuan membangun. Tapi jangan sampai kritik dibungkus dengan ancaman atau kekerasan,” ujarnya.
Konteks Ultimatum dan Insiden Kekerasan
Sebelumnya, GRIB Jaya melalui juru bicaranya mengultimatum Dedi Mulyadi untuk tidak mengintervensi kegiatan organisasi mereka. Peringatan tersebut muncul menyusul insiden kekerasan yang terjadi di Depok beberapa hari lalu.
Dalam kejadian tersebut, sekelompok orang yang diduga anggota GRIB melakukan perlawanan saat aparat kepolisian hendak menangkap salah satu tokoh ormas yang terlibat penganiayaan di wilayah Kampung Baru, Harjamukti, Kota Depok.
Insiden yang terjadi pada Jumat (18/4) dini hari itu mengakibatkan tiga unit mobil dinas kepolisian hangus dibakar. Polisi telah mengamankan tujuh tersangka, enam di antaranya teridentifikasi sebagai anggota GRIB.
Komitmen Pemerintah Jaga Keamanan dan Ketertiban
Dedi menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap kekerasan merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga ketertiban umum.
“Kami tidak akan mentolerir aksi anarkistis. Keamanan warga adalah prioritas utama,” tegasnya.
Dedi juga mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, untuk mematuhi hukum dan tidak mencederai kepentingan publik.