Hibata.id – Bidang Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bone Bolango serta jajaran Puskesmas menjalin silaturahmi dan memperkuat kekompakan jelang bulan suci Ramadan 1445 H dengan menggelar kegiatan halal bihalal, di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Sabtu (2/3/2024) malam.
Penanggung jawab PTM Keswa, Narty Dunggio mengatakan kegiatan halal bihalal tersebut bertujuan untuk memupuk silaturahmi dan saling maaf memaafkan antar sesama serta memperkuat kekompakan dalam menjalankan program jelang bulan suci Ramadan.
Baca Juga:
Bupati Merlan Targetkan Tengkes di Bonebol Tuntas dalam Setahun
Pasar Murah di Bonebol Diserbu Warga, Satu Ton Beras Ludes
“Kegiatan ini sudah kedua kali kami laksanakan setelah tahun sebelumnya kami laksanakan dengan konsep anjangsana dan family gathering. Sementara untuk tahun ini kami buat anjangsana ke panti asuhan, kegiatan deteksi dini PTM Keswa dan pengobatan serta acara puncak halal bihalal ini,”kata Narty.
Narty pun berpesan kepada masyarakat yang mengidap penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus jelang bulan Ramadan ini untuk tetap menjaga kebugaran dengan berolahraga, menghindari makanan yang berlemak dan beristirahat yang cukup.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir yang diwakili Sekretaris Dinas, Darwin maksum mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh penanggungjawab PTM Keswa tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut sangat baik dilaksanakan meskipun ditengah keterbatasan anggaran yang ada.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena ini dilaksanakan dengan anggaran pribadi yang dikumpul antar penanggung jawab PTM Keswa,”ujar Darwin sembari berpesan kepada seluruh penanggung jawab PTM Keswa untuk saling memaafkan jelang bulan suci Ramadan.
Di tempat yang sama, dr. Rusli Katili pada ceramahnya menuturkan hubungan antara halal bihalal dengan bulan suci Ramadan, yaitu untuk membersihkan diri dari segala kesalahan dan sudah menjadi tradisi di Indonesia.
“Ada 5 cara menjadi pribadi yang bersih yaitu mencoba menghisab kebaikan dan keburukan diri sendiri, memiliki cermin diri untuk meminta masukan terhadap diri kita, bertanya kepada ahli seperti ustadz dan guru, berterima kasih kepada pembenci yang telah menghabiskan waktunya untuk mencari kesalahan kita, dan belajar dari lingkungan,”tandas dokter Rusli.
