Hibata.id – Kepala Desa Hulawa, Erna Giasi, menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dan tidak pernah mengetahui adanya aktivitas dari Tim Studi Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (LARAP) maupun Tim Rencana Pemulihan Mata Pencaharian (LRP) yang disebut-sebut hadir di desanya pada Juli–Agustus 2024.
Dalam klarifikasinya, Erna menjelaskan bahwa memang pernah ada tim yang datang ke Desa Hulawa, namun mereka tidak pernah menyebut berasal dari LARAP maupun LRP.
“Tim independen itu datang dan mereka melapor. Tapi tidak pernah menyebutkan kata LARAP ataupun LRP. Itu yang saya klarifikasi,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Erna menambahkan, tim yang datang saat itu memperkenalkan diri sebagai tim survei atau tim independen yang bertugas menggali informasi terkait dampak sosial atas kehadiran perusahaan tambang di tiga dusun di Desa Hulawa.
“Mereka justru meminta pendampingan dari aparat desa, bahkan sampai didampingi oleh tiga kepala dusun. Jadi bukan kami tidak tahu-menahu soal kedatangan mereka. Justru mereka datang dengan izin dan menyampaikan maksudnya,” jelasnya.
Melalui pernyataan ini, Erna ingin meluruskan bahwa pihak pemerintah desa tidak memiliki keterlibatan dalam aktivitas resmi yang mengatasnamakan LARAP maupun LRP, serta memastikan bahwa proses yang dilakukan tim tersebut tidak dibawah koordinasi atau pengetahuan formal sebagai bagian dari program tersebut.












