Hibata.id – Isu soal dugaan gaji dosen di Universitas Pohuwato (UNIPO) yang sering telat cair akhirnya ditanggapi serius Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento.
Beni bilang, pihaknya bakal manggil pihak kampus buat rapat dengar pendapat (RDP) biar masalah ini bisa ketemu jalan keluar tanpa ganggu aktivitas mahasiswa.
“Artinya kita akan coba RDP dan untuk memediasi sehingga tidak akan terganggu juga ini kegiatan kemahasiswaan,”kata Beni.
“Kebetulan kan masih di Jakarta nanti dilihat minggu depan kami akan mengundang pihak rektor dan yayasan terkait yang sudah lama antara gaji-gaji ini kita juga mau cari solusi,” ujarnya kepada Hibata.id
Soal kewenangan, Beni juga wanti-wanti kalau DPRD kabupaten bakal cek dulu posisi UNIPO ini.
“Terkait dengan UNIPO, mau dicek dulu, apakah UNIPO itu kewenangannya bisa di DPRD sini, karena biasanya SD, SMP itu kewenangannya kabupaten, kebetulan UNIPO ini berada di Pohuwato maka DPRD tentu akan memediasi kembali,” tambahnya.
Beni menekankan, langkah yang bakal ditempuh DPRD sifatnya persuasif. Harapannya, dosen bisa dapat hak mereka tanpa ganggu proses belajar-mengajar mahasiswa.
“Pihak DPRD bisa melakukan mediasi terkait dengan antara yayasan dengan rektor dan pihak dosen yang belum berbayarkan, sehingga ini tidak mengganggu kegiatan kemahasiswaan karena itu terganggu juga yayasan,” pungkasnya.
Sampai berita ini naik, tim Hibata.id masih coba hubungi pihak kampus buat minta klarifikasi terkait rencana pemanggilan DPRD ini.












