Scroll untuk baca berita
Parlemen

Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Terima Aduan Permasalahan Sawit

×

Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Terima Aduan Permasalahan Sawit

Sebarkan artikel ini
Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo saat menerima aduan warga persoalan sawit/Hibata.id
Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo saat menerima aduan warga persoalan sawit/Hibata.id

Hibata.id – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo tengah menyoroti masalah perusahaan sawit di Kabupaten Gorontalo. Isu ini mencuat dalam rapat bersama warga yang mendatangi Kantor DPRD Provinsi Gorontalo pada Senin (05/08/2024).

Warga menyampaikan kekhawatiran terkait penutupan perusahaan sawit sejak 2019.

Scroll untuk baca berita

Fadli, anggota Komisi II, menjelaskan bahwa kedatangan warga Pulubala tersebut dilandasi oleh kecemasan akan masa depan mereka jika perusahaan sawit itu benar-benar ditutup permanen.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem, Yuriko Kamaru Minta Masyarakat Jaga Kesehatan

Baca Juga: Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo Terima Kunjungan TNI Angkatan Udara

“Mereka khawatir akan nasib mereka ke depan. Selain itu, warga juga ingin agar tanah yang selama ini mereka garap tidak diambil alih kembali, melainkan tetap bisa dijadikan lahan pertanian,” ujar Fadli.

Baca Juga:  DPRD Provinsi Gorontalo Terima Tuntutan Mahasiswa Tolak UU TNI dan RUU Polri

Namun, Fadli menglime bahwa data yang dibawa warga ke hadapan Komisi II belum sepenuhnya memadai.

“Data yang mereka bawa belum cukup mendukung. Kami membutuhkan keterlibatan koperasi yang menaungi mereka dalam sistem plasma,” jelasnya.

Fadli juga mempertanyakan bagaimana nasib lahan tersebut dengan tidak beroperasinya PT. Palma yang telah resmi ditutup. Warga Pulubala turut mengeluhkan penurunan pendapatan mereka akibat penutupan ini dan mendesak kejelasan mengenai masa depan perusahaan.

Baca Juga:  Fraksi Golkar Soroti KLB Malaria, Krisis Air Bersih, dan Konflik Tambang di Pohuwato: “Rakyat Sedang Menjerit”

“Warga ingin tahu apakah perusahaan ini akan kembali beroperasi, diakuisisi oleh pihak lain, atau benar-benar ditutup,” pungkas Fadli Hasan.

 

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600