Hibata.id – Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke Kantor Bupati Pohuwato pada Rabu (4/6), guna menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait sejumlah persoalan strategis di daerah tersebut, khususnya di sektor pertambangan dan pertanian.
Rombongan anggota dewan diterima langsung oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, di ruang kerjanya. Dalam pertemuan itu, dibahas secara khusus tuntutan masyarakat yang disampaikan melalui aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
“Kami datang untuk memastikan langsung kondisi di lapangan serta meminta klarifikasi pemerintah daerah, khususnya soal rekrutmen tenaga kerja di perusahaan tambang Pani Gold dan persoalan irigasi yang berdampak pada gagal panen,” ujar anggota Komisi IV, Muhammad Zikyan.
Komisi IV menyoroti rendahnya keterlibatan warga lokal dalam proses perekrutan oleh perusahaan tambang emas Pani Gold yang beroperasi di wilayah Pohuwato. Dewan mempertanyakan komitmen perusahaan terhadap standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta keberpihakannya kepada masyarakat sekitar tambang.
Menurut penjelasan Bupati Saipul, pihak perusahaan telah mulai merespons tuntutan tersebut. Tercatat sebanyak 40 warga lokal, termasuk 35 dari ring satu tambang, telah diberangkatkan ke Banyuwangi untuk mengikuti pelatihan kerja.
“Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di sektor industri pertambangan yang kini menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” kata Zikyan.
Selain isu tambang, Komisi IV juga menyoroti masalah irigasi yang belum terselesaikan dan telah menyebabkan lima kali gagal panen berturut-turut bagi petani di Pohuwato. Legislator mendesak Pemerintah Kabupaten Pohuwato untuk segera mencari solusi konkret atas persoalan ini.
“Ini bukan semata persoalan teknis, tapi menyangkut kesejahteraan rakyat. Petani kita tertekan karena irigasi tak memadai. Pemerintah harus mengambil langkah cepat dan tegas,” tegas Zikyan.
Guna mengoptimalkan potensi tenaga kerja lokal, Komisi IV juga mengusulkan agar SMAN 1 Pohuwato difungsikan sebagai sekolah pendamping sektor industri, khususnya tambang. Menurut Zikyan, langkah ini bisa menjadi strategi jangka panjang dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di daerah.
“Kami dorong sekolah ini untuk membuka jurusan adaptif yang sesuai dengan kebutuhan industri tambang. Dengan begitu, peluang kerja bagi generasi muda Pohuwato bisa lebih terbuka,” jelasnya.
Kunjungan Komisi IV ini mencerminkan komitmen DPRD Provinsi Gorontalo dalam menyerap dan menindaklanjuti aspirasi rakyat, sekaligus mendorong percepatan pembangunan berbasis potensi lokal di Kabupaten Pohuwato.












