Hibata.id – Krisis air bersih kini melanda Torosiaje Serumpun, yakni; di Desa Bumi Bahari, Torosiaje Jaya, dan Desa Torosiaje. Warga di ketiga desa ini terpaksa menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan pasokan air bersih setelah suplai air dari PDAM berhenti mengalir sejak sebelum lebaran.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial Facebook, terdengar suara keluhan warga yang menggambarkan rasa frustrasi mereka. “Air, air, air, air,” demikian seruan mereka dalam video tersebut.
Hal itu mencerminkan bagaimana masyarakat harus menunggu kedatangan satu-satunya tangki air dari PDAM yang datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sayangnya, tangki air yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan ribuan warga di ketiga desa tersebut.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena satu-satunya tangki air yang ada tidak mampu melayani ribuan jiwa yang tersebar di wilayah tersebut. Warga desa harus mengantri panjang untuk mendapatkan air yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak Lebaran, pasokan air dari PDAM terhenti, dan hingga kini, tidak ada tanda-tanda perbaikan. Masyarakat di desa-desa ini sangat berharap agar pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan PDAM, segera memberikan perhatian lebih untuk menangani krisis air yang mereka alami.
“Kehidupan sehari-hari warga yang bergantung pada air untuk konsumsi, kebersihan, dan irigasi pertanian menjadi sangat terganggu dengan situasi ini,” ungkap warga setempat.
Besar harapan masyarakat agar segera ada solusi konkret untuk mengatasi masalah ini, mengingat dampak krisis air yang terus memburuk dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Pihak terkait juga diharapkan segera mengirimkan bantuan dan menambah jumlah tangki air agar kebutuhan warga dapat dipenuhi, hingga masalah krisis air ini dapat diatasi secara tuntas.
Krisis air ini bukan hanya menjadi persoalan bagi warga tiga desa tersebut, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang lebih baik dan berkelanjutan di wilayah-wilayah lain yang mungkin menghadapi masalah serupa.
“Dengan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah dan instansi terkait, diharapkan krisis air ini segera berakhir, dan kehidupan masyarakat Torosiaje dapat kembali normal,” ucapnya.
Hibata.id berupaya mengkonfirmasi ini ke PDAM Pohuwato untuk meminta penjelasan soal krisis air bersih yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Popayato ini. Namun, hingga berita ini terbit, belum ada tanggapan resmi dari mereka.