Hibata.id – Kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (31/8/2025), menyita perhatian publik sekaligus memunculkan spekulasi mengenai arah baru koalisi politik nasional.
Pertemuan itu diikuti sejumlah pimpinan partai, termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mewakili Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Kami sudah membahas perkembangan situasi negara,” kata Presiden Prabowo Subianto singkat usai pertemuan.
Meski Prabowo menekankan agenda pembahasan kondisi bangsa, kehadiran Megawati dan Surya Paloh menimbulkan tafsir politik baru.
Publik menilai, pertemuan itu bukan hanya konsolidasi nasional, tetapi juga membuka ruang komunikasi yang berpotensi melahirkan koalisi baru.
Pengamat politik menyebut, apabila PDIP dan NasDem benar-benar bergabung dalam koalisi, maka peta politik nasional 2025 akan mengalami perubahan signifikan.
Langkah itu diyakini dapat memperkuat dukungan parlemen sekaligus memperluas basis pemerintahan Prabowo Subianto.
Dinamika politik nasional 2025
Kehadiran para tokoh lintas partai di Istana menegaskan bahwa dinamika politik nasional bergerak cepat.
Isyarat pertemuan tersebut menjadi catatan penting bagi publik yang kini menunggu langkah lanjutan dari Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.
Apakah pertemuan ini hanya sebatas silaturahmi politik atau benar-benar sinyal awal menuju koalisi baru bersama Presiden Prabowo Subianto, publik masih menanti kejelasan.
