Hibata.id – Tim Gabungan yang di Pimpin langsung Kapolda Gorontalo Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi dikabarkan akan melakukan operasi gabungan penertiban aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Pohuwato.
Seorang sumber dari polisi yang ikut dalam kegiatan itu mengatakan, operasi penindakan itu dilakukan sejak hari Selasa kemarin, hingga Rabu (12/2/2025) hari ini. Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno.
“Kami masih menunggu arahan Kapolda,” AKBP Winarno, kepada Hibata.id, ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatshapp, pada Selasa (11/2/2025) kemarin.
Kapolres juga menambahkan bahwa operasi PETI yang dilakukan bersama tim gabungan Polda Gorontalo bersifat rahasia. “Harusnya ini rahasia, jangan sampai bocor,” ungkapnya, menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan operasi.
Seorang pegawai KPH yang terlibat dalam operasi ini juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut kemungkinan akan berlangsung selama dua hari, yakni dari hari Selasa hingga Rabu hari ini.
“Operasi PETI dilakukan hari ini, dan kemungkinan akan berlangsung selama dua hari,” kata pegawai tersebut saat dikonfirmasi oleh tim hibata.id pada Selasa (11/2/2025) kemarin.
Dalam operasi tersebut, Tim Gabugan ini berencana untuk menindak tegas para pelaku tambang ilegal yang ditemukan beraktivitas di lokasi pertambangan, termasuk PETI yang telah merusak kawasan cagar alam.
Namun, ketika Hibata.id mengkonfirmasi kembali kepada Kapolres Pohuwato AKBP Winarno pada Rabu (12/2/2025) hari ini terkait hasil dari pada operasi yang dilakukan, dirinya tak memberikan respon apa-apa.
Sayangnya, operasi yang dipimpin Kapolda Gorontalo Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi sudah terdengar sampai ke telinga para pelaku penambang, sekaligus yang memiliki alat di seluruh wilayah PETI.
Salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa informasi penindakan tidak jadi rahasia lagi dan sudah diketahui para pelaku penambang, sebelum Kapolda Gorontalo datang di Pohuwato.
Ketika mendapatkan informasi itu, katanya, para pelaku penambang ramai-ramai memerintahkan semua alat berat disembunyikan terlebih dahulu. Termasuk alat berat yang berada di wilayah penggunungan.
Penyembunyian alat berat itu dilakukan agar mereka bisa terhindar dari penindakan Tim Gabungan. Cara itu juga dipakai untuk mengaburkan informasi bahwa aktivitas PETI di wilayah mereka tidak beroperasi.
“Biasanya, alat berat itu diturunkan di wilayah pemukiman. Ada juga yang disembunyikan dalam hutan,” ungkapnya.
Sebenarnya, kata dia, apa yang dilakukan para penambang ini adalah cara lama. Setiap kali ada operasi, para penambang sudah mengetahui terlebih dahulu informasi tersebut.
“Saya tidak tahu, informasi atas operasi penindakan itu mereka (pelaku penambang) dapat dari mana. Tapi yang jelas, mereka sudah mengetahui terlebih dahulu operasi itu,” tutupnya.