Hibata.id – Direktorat Lalu Lintas Polda Gorontalo terus menggelar Operasi Keselamatan Otanaha 2025 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan di jalan raya. Operasi yang dimulai sejak Senin (10/02/2025) ini berlangsung di sejumlah titik strategis di wilayah Gorontalo.
Kasatgas Preemtif AKBP Mashar Torada SE, SH, MH mengatakan bahwa operasi tersebut mengedepankan pendekatan humanis dengan memberikan teguran langsung kepada pengendara yang melanggar aturan secara kasat mata selama beberapa hari pertama.
“Operasi ini bertujuan mendisiplinkan pengendara dan memberikan pemahaman bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Selama dua hari pertama, kami masih memberikan teguran kepada pelanggar. Namun, setelah itu penilangan akan mulai diterapkan,” ujar Mashar Torada saat ditemui di lokasi operasi, Selasa (11/02/2025).
Mashar menjelaskan bahwa penindakan tegas tetap diberlakukan untuk pelanggaran berat, termasuk kendaraan tanpa dokumen resmi atau “bodong” yang akan langsung ditahan.
Beberapa pelanggaran kasat mata yang menjadi fokus operasi ini antara lain pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, kendaraan tanpa spion, penggunaan knalpot bising (racing), melawan arus, penggunaan rotator yang tidak sesuai peruntukan, tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), serta pengemudi yang menggunakan telepon saat berkendara.
“Langkah humanis ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya aturan lalu lintas. Namun, demi keamanan bersama, tindakan tegas tetap harus dilakukan,” tambahnya.
Operasi Keselamatan Otanaha 2025 ini merupakan bagian dari upaya Ditlantas Polda Gorontalo dalam menciptakan budaya berlalu lintas yang tertib dan aman di wilayah tersebut.
Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Dengan pendekatan persuasif dan penindakan yang tegas, Ditlantas Polda Gorontalo berharap angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisasi secara signifikan.
