Hibata.id – Komisi III DPRD Gorontalo Utara melakukan konsultasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada Jumat (17/1/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk menyampaikan berbagai permasalahan dunia pendidikan di Gorontalo Utara, terutama yang terkait dengan kesejahteraan guru.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi yang terdiri dari Dheninda Chaerunnisa, Miqdad Abdullah, Miqdad Yeser, Rina Polapa, dan Wiwin Pajiu diterima langsung oleh Biro Perencanaan Kemendikbudristek.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah keterlambatan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG), yang dinilai berdampak pada kesejahteraan tenaga pendidik di wilayah tersebut.
Usulan Pembayaran Langsung ke Rekening Guru
Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Windra Lagarusu, mengusulkan agar pembayaran TPG dan Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) dilakukan langsung ke rekening pribadi guru.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterlambatan pembayaran yang sering terjadi.
“Kami berharap Kemendikbudristek dapat membuat kebijakan baru terkait pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru agar langsung ditransfer ke rekening guru. Hal ini akan mempercepat proses birokrasi dan memastikan hak-hak guru diterima secara tepat waktu dan utuh,” ungkap Windra.
Menurut Windra, mekanisme pembayaran langsung ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga meminimalisir potensi penyimpangan anggaran. Ia meyakini bahwa kebijakan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap pengelolaan anggaran pendidikan secara transparan.
Respons Positif dari Kemendikbudristek
Usulan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari Kemendikbudristek. Taufik, salah satu pejabat di Biro Perencanaan Kemendikbudristek, menyampaikan apresiasi atas langkah DPRD Gorontalo Utara dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru.
“Kami sangat menghargai masukan dari DPRD Gorontalo Utara. Usulan ini akan kami kaji lebih lanjut sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan pendidikan di daerah,” kata Taufik.
Dengan adanya dialog ini, diharapkan solusi konkret dapat segera diwujudkan demi mendukung kesejahteraan para guru, yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Gorontalo Utara.