Hibata.id – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, pelaku usaha rumahan pembuat kue kering di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, panen pesanan. Lonjakan permintaan dipicu tradisi keluarga yang menghidangkan camilan khas saat hari raya.
Permintaan melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasa, terutama sejak sepekan terakhir.
Salah satu pembuat kue rumahan, Ruslin, mengaku menerima lebih dari 50 kotak pesanan setiap hari. “Setiap hari kami terima orderan, bahkan beberapa pelanggan sudah memesan jauh hari,” ujarnya di Bone Bolango, Rabu (03/5/2025).
Menurut Ruslin, kue nastar, putri salju, skippy, dan kue palm sugar menjadi jenis yang paling banyak dipesan. Selain itu, kue tradisional seperti lemper dan srikaya juga banyak diminati warga.
Lonjakan pesanan membuat Ruslin harus menambah tenaga kerja demi memenuhi permintaan.
“Kami bekerja dari pagi hingga malam, bahkan sering lembur supaya semua pesanan selesai tepat waktu,” tambahnya.
Hal serupa dirasakan Yanti, pembuat kue lainnya. Ia mengatakan tahun ini permintaan datang tak hanya dari Bone Bolango, tapi juga dari Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
“Alhamdulillah, pelanggan kami makin luas. Ini jadi motivasi untuk terus menjaga kualitas,” kata Yanti.
“Ini bukti bahwa produk rumahan kami semakin dikenal dan disukai. Bahkan ada pelanggan yang memesan dalam jumlah besar untuk dijual kembali,” tambah Yanti.
Tradisi merayakan Idul Adha di Gorontalo tidak hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan kebiasaan berkumpul dan menyajikan hidangan khas.
Kue kering menjadi suguhan wajib yang mempererat silaturahmi antarkeluarga. Tingginya permintaan turut menggerakkan roda ekonomi lokal.
Para pembuat kue membeli bahan baku seperti telur, terigu, dan gula dari pedagang di sekitar Bone Bolango.
“Permintaan meningkat, bahan baku juga ikut terserap lebih banyak. Ini berkah buat semua, tidak hanya kami yang buat kue,” kata Ruslin.
Dengan meningkatnya pesanan menjelang hari raya, pelaku usaha kue di Bone Bolango berharap tren ini terus berlanjut pada momen besar lainnya.
Mereka optimistis, kualitas rasa dan pelayanan akan menjadi daya tarik utama konsumen di masa mendatang.