Berita

Petani Tomat Gorontalo Panen Berkah di Musim Hujan, tapi Hama Mengancam

×

Petani Tomat Gorontalo Panen Berkah di Musim Hujan, tapi Hama Mengancam

Sebarkan artikel ini
Harga tomat di pasar tradisional Gorontalo mengalami penurunan drastis. Dari yang sebelumnya mencapai Rp10 ribu per kilogram, kini hanya dihargai Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per kilogram/Hibata.id
Harga tomat di pasar tradisional Gorontalo mengalami penurunan drastis. Dari yang sebelumnya mencapai Rp10 ribu per kilogram, kini hanya dihargai Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per kilogram/Hibata.id

Hibata.id – Petani tomat di Gorontalo merasakan berkah musim hujan dengan meningkatnya kesuburan tanaman mereka. Curah hujan yang tinggi memberikan kelembapan optimal bagi pertumbuhan tomat.

Sehingga hasil panen diprediksi lebih melimpah dibandingkan musim kemarau. Namun, di balik berkah tersebut, tantangan besar juga menghantui para petani.

Scroll untuk baca berita

Serangan hama tomat meningkat drastis selama musim hujan, menyebabkan lonjakan biaya pembelian pestisida. Petani harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

“Kami bersyukur tanaman tumbuh subur, tetapi hama seperti ulat dan kutu daun berkembang pesat. Biaya untuk membeli obat hama juga meningkat,” ujar Rahman, seorang petani tomat di Kabupaten Gorontalo.

Baca Juga:  Korem 133/NW Gelar Latihan PHH Amankan Pilkada Serentak 2024

Sementara itu, petani yang berada di dataran rendah menghadapi tantangan tambahan berupa banjir. Genangan air dalam waktu lama dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil panen.

Meski demikian, sebagian besar petani tetap optimistis dapat mempertahankan produktivitas mereka dengan perawatan yang lebih intensif.

Antisipasi Hama Tomat di Musim Hujan

Untuk mengatasi serangan hama yang meningkat selama musim hujan, petani di Gorontalo mulai menerapkan berbagai strategi pencegahan. Salah satunya adalah dengan memilih varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Baca Juga:  Pelamar CPNS 2024 Tembus 37.761 Orang, Begini Tips Agar Bisa Lulus

Selain itu, pengolahan lahan yang baik menjadi kunci utama. Petani dianjurkan memastikan drainase berfungsi optimal agar air tidak menggenang dan menyebabkan kelembapan berlebih yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan hama. Penggunaan mulsa plastik juga menjadi solusi untuk menjaga kestabilan kelembapan tanah.

“Penerapan pengendalian hama alami dengan menanam tanaman pengusir hama seperti bawang putih dan kemangi di sekitar ladang tomat. Ini membantu mengurangi populasi hama tanpa perlu banyak pestisida dengan biaya mahal,” ujarnya

Baca Juga:  Polda Gorontalo Gelar Operasi Keselamatan Otanaha 2025, Wujudkan Lalu Lintas Tertib

Balai Pelatihan Pertanian mengimbau petani untuk menerapkan teknik pertanian berkelanjutan guna mengurangi dampak hama dan penyakit tanaman.

“Kami menyarankan penggunaan pestisida alami dan metode pertanian terpadu untuk menjaga keseimbangan ekosistem pertanian,” kata Hasan Ngadi kepala BPP Suwawa.

Dengan tantangan dan peluang yang ada, para petani tomat di Gorontalo terus berupaya mengoptimalkan hasil panen mereka. Jika serangan hama dapat dikendalikan, musim hujan tahun ini berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan bagi mereka.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600