Hibata.id – Penjabat Bupati Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Sila Botutihe diminta mengantisipasi lonjakan harga sembilan bahan pokok (Sembako), mendekati bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu masyarakat Gorut, Mohamad Yusrianto Panu, lewat keterangan tertulisnya yang diterima awak media ini, Selasa (27/02/2024).
Menurutnya, mendekati bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi, kenaikan harga sembako di pasar tradisional di Ibu Kota Kabupaten Gorut, Kecamatan Kwandang, mulai terasa oleh masyarakat.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga Beras di Gorontalo Melonjak Tinggi
“Saat ini saja, harga beras yang sebelumnya Rp. 13.000/liter, kini telah naik drastis menjadi Rp. 16.000/liter. Sementara untuk harga satu karung beras kini sudah mencapai Rp. 1.000.000/karung. Sehingga, ini harus diantisipasi oleh pemerintah, agar harga sembako tidak sampai terus mencekik rakyat,” tutur pria yang akrab disapa MYP ini.
Tak hanya harga beras, mantan Ketua Umum Angkatan Muda Indonesia Raya Provinsi Gorontalo ini mengatakan, harga minyak goreng juga yang semula harganya Rp. 13.000/botol ukuran 600 Ml, kini sudah mencapai Rp. 18.000/botol ukuran 600 Ml.
“Sementara masyarakat saat ini tak dapat dipungkiri mengalami kesulitan ekonomi akibat kemarau yang lalu. Belum lagi, khususnya di daerah ini ekonomi di Gorut lagi tidak stabil, sebagian besar anggaran terserap pada penyelenggaraan Pemilu 2024. Jangankan masyarakat kecil, yang mempunyai hak harapan per bulan saja saat ini merasa kesulitan ekonomi,” kata MYP.
Kemudian MYP menyarankan, Penjabat Bupati Gorut, Sila Botutihe, untuk turun bersama unsur Forkopimda mengontrol harga-harga bahan pokok, agar datangnya bulan suci ramadhan tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang diduga sengaja meraup keuntungan dari harga bahan pokok yang melambung tinggi.
“Saya memahami, dengan adanya penyelenggaraan Pemilu, tentunya Ibu Pejabat sibuk agar Pemilu sukses diselesaikan dengan aman dan nyaman. Akan tetapi, persoalan harga bahan pokok juga adalah persoalan yang tidak bisa dikesampingkan hanya gara-gara Pemilu, sebab ini berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat,” ujar mantan Ketua Bidang Pelajar dan Mahasiswa KNPI Provinsi Gorontalo itu.
MYP menambahkan, sudah saatnya Penjabat Bupati Gorut menunjukan kinerja yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Gorut, termasuk bagaimana menjamin masyarakat agar di bulan suci ramadhan nanti khususnya dalam melaksanakan ibadah, tanpa dipengaruhi memikirkan himpitan hidup yang semakin melilit.
“Meski bukan sebagai Bupati definitif pilihan rakyat, beliau ditugaskan di daerah ini agar tidak terjadi ‘vacuum of power’. Untuk itu, sudah selayaknya beliau berbuat untuk daerah dan masyarakat Gorut, layaknya seorang pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat,” kata MYP
Imbuh MYP, sejak Penjabat Bupati Gorut dilantik, beliau mengamati belum ada gebrakan positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas dilakukan oleh Penjabat Bupati.
“Dari sekian banyak pejabat perempuan di daerah ini, yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk memimpin sementara daerah ini adalah beliau, sehingga saya yakin dan percaya beliau adalah orang hebat yang dipercaya mampu berbuat untuk daerah ini. Sehingga saya mendorong beliau untuk melakukan yang terbaik untuk Gorut, agar tidak terkesan hanya menikmati jabatan di Gorut,” pungkas MYP.