Editorial

Sejarah Bukit Golgota, Lokasi Bersejarah Penyaliban Yesus Kristus

×

Sejarah Bukit Golgota, Lokasi Bersejarah Penyaliban Yesus Kristus

Sebarkan artikel ini
Lokasi dan sejarah Bukit Golgota
Lokasi dan sejarah Bukit Golgota/Hibata.id

Hibata.id – Bukit Golgota, yang terletak di luar tembok Kota Tua Yerusalem, diyakini oleh umat Kristen sebagai lokasi penyaliban Yesus Kristus.

Tempat ini menjadi salah satu situs paling suci dalam sejarah Kekristenan dan setiap tahunnya dikunjungi oleh jutaan peziarah dari berbagai negara.

Scroll untuk baca berita

Secara etimologis, nama Golgota berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tengkorak”, merujuk pada bentuk geografis bukit yang menyerupai tengkorak manusia.

Dalam bahasa Latin, tempat ini juga dikenal sebagai Kalvari (Calvariae), yang memiliki arti serupa.

Dalam kepercayaan Kristen, Bukit Golgota merupakan lokasi di mana Yesus disalibkan dan dikuburkan.

Penegasan ini tercatat dalam keempat kitab Injil dalam Perjanjian Baru, termasuk Injil Yohanes, Matius, Markus, dan Lukas.

Injil Yohanes menulis: “Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yaitu dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.”

Baca Juga:  Sejarah Ibu Kartini dan Peran Dirinya Untuk Indonesia

Sementara Injil Matius mencatat: “Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.”

Referensi tersebut menjadi dasar keyakinan umat Kristiani bahwa penyaliban Yesus terjadi di tempat tersebut. Bukit Golgota kemudian menjadi simbol penting pengorbanan dan penebusan dosa dalam iman Kristen.

Pada tahun 135 M, di masa pemerintahan Kaisar Hadrian dari Kekaisaran Romawi, dibangun kuil dewa Yupiter tepat di atas situs Golgota. Tindakan ini diyakini sebagai upaya untuk menghapus jejak Kekristenan yang tengah berkembang.

Namun, pada abad ke-4, Kaisar Konstantinus Agung, yang mengadopsi agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran, memerintahkan pembangunan basilika suci yang menggabungkan tiga lokasi penting: Bukit Golgota, kubur Yesus, dan gua penemuan salib.

Ibu Kaisar Konstantinus, St. Helena, juga melakukan ziarah ke Yerusalem berdasarkan wahyu yang diyakininya.

Ia kemudian menemukan tiga salib di sebuah sumur tersembunyi, salah satunya bertuliskan INRI yang diyakini sebagai salib Yesus. Basilika besar kemudian dibangun dan dikenal hingga kini sebagai Gereja Holy Sepulchre.

Baca Juga:  Kisah Perjalanan Bisnis MS Glow, Berikut Profil Pemiliknya

Seiring waktu, Yerusalem menjadi pusat konflik keagamaan antara umat Kristen, Yahudi, dan Muslim.

Kota ini silih berganti dikuasai, mulai dari Kekaisaran Romawi, hingga masa Perang Salib pada abad ke-11, ketika umat Kristen berupaya merebut kembali Yerusalem dari kekuasaan Muslim.

Gereja Holy Sepulchre pun beberapa kali hancur akibat perang dan bencana, namun terus direnovasi bersama oleh enam komunitas Kristen yang memiliki hak kepemilikan: Yunani Ortodoks, Armenia, Katolik (Fransiskan), Etiopia, Koptik, dan Syrian Jacobites.

Pada tahun 1950-an, komunitas-komunitas ini sepakat merenovasi gereja secara bersama demi menjaga keberadaan situs suci tersebut hingga kini.

Meski telah diyakini selama berabad-abad sebagai lokasi penyaliban dan penguburan Yesus, pada abad ke-19 muncul perdebatan dari kalangan gereja Protestan.

Baca Juga:  Pertumbuhan Ekonomi Kota Gorontalo Meningkat

Jenderal Inggris Charles George Gordon, pada tahun 1883, mengusulkan bahwa lokasi sebenarnya adalah di sebelah utara Kota Tua Yerusalem, di kawasan yang kini dikenal dengan nama Garden Tomb. Pandangannya didasarkan pada bentuk bukit di sekitar Gerbang Damaskus yang lebih menyerupai tengkorak.

Pendapat ini memicu perbedaan pandangan antara gereja Katolik dan Protestan yang masih berlangsung hingga saat ini. Meski demikian, nilai sejarah dan spiritual Bukit Golgota tetap dijunjung tinggi oleh seluruh umat Kristen.

Hingga kini, Bukit Golgota dan Gereja Holy Sepulchre tetap menjadi tujuan utama ziarah religi umat Kristen dari seluruh dunia. Situs ini tidak hanya menyimpan nilai spiritual, tetapi juga merupakan bagian dari warisan sejarah dan peradaban dunia yang tak ternilai.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600