“Juga memiskinkan masyarakat yang berada di lingkar industri dan pertambangan, serta banyak pekerja yang menjadi korban,” ungkapnya
Pihaknya meminta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker) dan Disnaker Provinsi Sulawesi Tengah untuk melakukan audit SMK3 perusahaan dan menutup sementara kegiatan produksi PT ITSS.
“Audit dilakukan secara indepent dan melibatkan semua pihak serta serikat-serikat buruh,” pungkasnya
Baca juga: Gusdurian Tolak Tambang untuk Ormas, Ini Alasannya!
Diketahui, PT ITSS merupakan anak perusahaan dari Tsighan Grup investor asal Tiongkok, yang merupakan pemegang saham mayoritas di kawasan IMIP.
Tsighan Grup sendiri telah berinvestasi di Singapura, India, dan Amerika Serikat serta mengelola 15 anak perusahaan.