Editorial

Waktu Sahur Terbaik Bulan Ramadhan Sesuai Anjuran

×

Waktu Sahur Terbaik Bulan Ramadhan Sesuai Anjuran

Sebarkan artikel ini
Waktu Terbaik Sahur sesuai Anjuran Rasulullah, Simak Fadhilah Besar di Baliknya/Hibata.id
Waktu Terbaik Sahur sesuai Anjuran Rasulullah, Simak Fadhilah Besar di Baliknya/Hibata.id

Hibata.id – Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Terhitung tinggal beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan bulan berkah itu. Umat muslim yang tidak berhalangan diwajibkan untuk berpuasa.

Sebelum menjalankan ibadah puasa itu, kita terlebih dahulu bersantap sahur. Makan sahur dilakukan agar kita kuat saat menjalankan puasa.

Melaksanakan sahur sebelum puasa hukumnya sunnah. Meskipun sunnah makan sahur sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Pasalnya, di dalamnya terkandung keberkahan yang banyak. Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Nabi SAW bersabda, “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah.” (HR Bukhari, No 1789)

Dalam hadis ini Rasulullah menjelaskan keutamaan sahur yang mengandung keberkahan. Salah satu keberkahannya yang dapat langsung dirasakan ialah makan sahur ini membuat orang yang berpuasa semakin kuat menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga:

Paris Jusuf Minta KPU dan Bawaslu Selesaikan Protes dari Peserta Pemilu

Makanan Segar dan Sehat Untuk Sahur dan Buka Puasa Ramadan

Perlu diketahui bahwa ada waktu terbaik untuk melaksanakan sahur ini sebagaimana informasi Rasulullah SAW melalui sabdanya.

Menukil rumaysho.com, waktu makan sahur terbaik yang dilakukan Rasulullah SAW diterangkan dalam hadits Anas bin Malik berikut ini.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً

Baca Juga:  Kata Bijak Sumpah Pemuda: Inspirasi Semangat Persatuan

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).

Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya shalat Shubuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184).

Al-Qurthubi menjelaskan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh).” (Fath Al-Bari, 4: 139)

Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur, pen.) tentu juga memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al-Bari, 4: 138).

Baca Juga:  20 Hari Jelang Ramadhan, Berikut Doa yang Dipanjatkan

Kesimpulannya, waktu makan sahur Nabi SAWadalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Shubuh berkumandang.

Ada beberapa keutamaan makan sahur sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW melalui sabda-sabdanya.

1. Membuat Fisik Lebih Kuat

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah membuat fisik yang menjalankan ibadah puasa menjadi lebih kuat. Ini karena asupan nutrisi untuk menahan haus dan lapar bisa menjadi fondasi beraktivitas selama menjalankan ibadah puasa.

Keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah yang berkata: “Barokah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa.” (HR. Syarh Shahih Muslim, 7: 206).

2. Mendapat Shalawat dari Allah SWT dan Para Malaikat

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah mendapat lebih banyak keberkahan baik di dunia dan di akhirat. Seseorang menjalankan ibadah puasa dengan sahur akan mendapatkan selawat dari Allah SWT dan para malaikatnya.

Keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca Juga:  Viral di Medsos, Begini Asal Usul Khodam dalam Diri Kita

“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)

3. Membiasakan Diri Bangun Malam

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah membuat seseorang bisa membiasakan diri bagun malam. Keberkahan sahur ada di saat-saat seperti ini. Ulama Quraish Shihab dalam channel Youtube Najwa Shihab menjelaskannya demikian.

Menurutnya, membiasakan diri untuk tidak melaksanakan rutinitas kita seperti terus tertidur sampai pagi dan melupakan keutamaan bangun di tengah malam. Tidak lagi terbelenggu oleh rutinitasnya, dengan sahur menurutnya dia melawan rutinitas itu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat.

4. Waktunya Merenung

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah ini waktu yang tepat untuk merenung. Agar bisa mendapat keutamaan itu, niat bukan hanya peru ditancapkan di dalam hati, tapi juga di awal Ramadhan, atau malam setelah tarawih.

“Lebih baik ditancapkan sewaktu kita sahur,” ujarnya.

Ahli tafsir Al-Qur’an itupun menyampaikan, keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan oleh Imam Syafii bahkan menyatakan kalau kita harus menyatakan niat berpuasa setiap malam. Mengapa demikian?

“Niat itu fungsinya introspeksi. Saya besok mau puasa, kemarin puasa tapi kerasanya ada yang kurang. Kemarin sudah bagus, tapi saya ingin tingkatkan besok,” katanya.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600