Scroll untuk baca berita
Kabar

Warga Popayato Keluhkan Krisis Air Bersih Akibat PETI

×

Warga Popayato Keluhkan Krisis Air Bersih Akibat PETI

Sebarkan artikel ini
Air yang sudah tercemar. (Foto: Istw)
Air yang sudah tercemar. (Foto: Istw)

Hibata.id – Warga Kecamatan Popayato Induk, Kabupaten Pohuwato, mengeluhkan krisis air bersih yang telah berlangsung hampir tiga bulan terakhir. Air yang mengalir ke rumah-rumah warga kini tercemar dan tidak mengalir dengan normal.

Yoni Bitia, salah satu warga Popayato mengungkapkan kondisi ini disinyalir akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang semakin marak. Dampaknya, kualitas air yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin memburuk.

Scroll untuk baca berita

“Air yang mengalir ke rumah warga kini keruh dan tidak mengalir dengan normal. Krisis ini sudah berlangsung hampir tiga bulan, dan sangat mempengaruhi kebutuhan dasar kami yang sangat bergantung pada air bersih,” ujar Yoni kepada hibata.id pada Kamis (3/4/2025).

Meskipun pihak PDAM setempat telah memberikan penjelasan bahwa gangguan pasokan air disebabkan oleh kerusakan mesin, Yoni berpendapat bahwa masalah ini lebih kompleks daripada yang dijelaskan oleh pihak PDAM.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca hari ini Hingga Malam Hari

“Mesin memang rusak, namun ada faktor lain yang lebih besar, yaitu pencemaran air yang kemungkinan besar berasal dari aktivitas pertambangan ilegal di hulu sungai,” kata Yoni.

Selain kerusakan mesin, ia menyebutkan kemungkinan lain yang turut memperburuk kondisi, seperti tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini. Namun, yang paling utama adalah dugaan pencemaran air akibat penambangan ilegal yang tidak terkendali.

“Aktivitas PETI di wilayah sekitar hulu sudah mencemari aliran air, dan ini berdampak langsung pada kualitas air yang kami gunakan,” tambah Yoni.

Ia juga menegaskan bahwa persoalan ini tidak hanya terjadi di wilayahnya saja, tetapi sudah meluas ke daerah-daerah sekitar yang turut mengalami kondisi serupa. Menurutnya, aliran air yang berasal dari hulu sungai sudah terkontaminasi oleh material yang berasal dari aktivitas PETI.

Baca Juga:  Gempa Magnitudo 5.5 Guncang Bone Bolango Membuat Warga Panik

“Hampir seluruh wilayah di sekitar kami mengalami hal yang sama, di mana air yang mengalir sangat keruh dan tidak layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Yoni pun meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas. Menurutnya, air bersih adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan kami. Kami sudah lama menghadapi masalah ini, namun belum ada solusi nyata.

“Pemerintah harus proaktif dalam mencari solusi, baik dengan memperbaiki infrastruktur penyediaan air maupun dengan menghentikan kegiatan pertambangan ilegal yang merusak kualitas air,” tegasnya.

Meski beberapa pejabat pemerintah dan anggota DPR telah melakukan kunjungan ke lokasi, belum ada langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah ini. Ia bilang, masyarakat menunggu langkah nyata yang bisa mengembalikan kondisi air ke normal.

“Setiap hari kami terus terpengaruh oleh kondisi ini,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.

Baca Juga:  Cek PIP Kemdikbud 2025 Lewat HP, Simak Panduan Praktisnya di Sini

Selain itu, Yoni juga mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk bertindak tegas terhadap pelaku pertambangan ilegal yang terus beroperasi tanpa hambatan. Harapan masyarakat pasokan air kembali normal dan agar aktivitas pertambangan ilegal segera dihentikan.

“Bagaimana mungkin kami mendukung program swasembada pangan dan ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah pusat, jika salah satu sumber kehidupan, yaitu air, tidak layak konsumsi?” imbuhnya.

Pemerintah daerah juga diharapkan segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi krisis air bersih dan menghentikan kegiatan pertambangan ilegal yang semakin merusak lingkungan dan sumber daya alam.

“Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini agar kehidupan kami bisa kembali normal,” tutup Yoni.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600