Hibata.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Gorontalo mengingatkan aparat keamanan agar tidak melakukan tindakan represif terhadap wartawan yang bertugas meliput aksi demonstrasi serentak di Gorontalo, Senin siang (1/9/2025).
Ketua Bidang Advokasi PWI Gorontalo, Andi Arifuddin, menyebut dalam beberapa kejadian sebelumnya masih ada wartawan yang mendapat intimidasi hingga diminta menghapus rekaman video dan gambar saat meliput demonstrasi.
“Dengan adanya aksi demonstrasi skala besar siang ini di beberapa titik di Kota Gorontalo. Untuk para wartawan dan rekan media untuk menghindari posisi titik benturan antara massa dan aparat. Keselamatan rekan-rekan media harus diutamakan,” ujar Andi Arifuddin.
Wartawan diminta jaga keselamatan
Andi menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan bagi wartawan di lapangan, termasuk menggunakan alat pelindung diri.
“Yaitu dengan menggunakan alat perlindungan diri seperti menggunakan helm, rompi, masker dan kacamata pelindung,” katanya.
Ia juga meminta agar wartawan tidak bekerja sendiri, melainkan berkelompok dengan rekan sesama jurnalis, serta selalu mengenakan kartu identitas media.
“Selain itu wartawan jangan bergerak sendiri sendiri melaikan harus bersama-sama dengan rekan wartawan lainnya, dan menggukan ID card masing-masing media,” tambahnya.
PWI buka posko pengaduan
Sebagai langkah antisipasi, PWI Gorontalo membuka posko pengaduan bagi wartawan yang mengalami intimidasi maupun kekerasan selama liputan aksi.
“Kita akan melayani laporan maupun aduan bagi rekan media yang mengalami intimidasi, kekerasan dan hambatan kerja pers. Kami juga akan menggandeng LBH Pers nantinya untuk pendampingan,” tutur Andi.
Menurutnya, liputan aksi massa merupakan bagian dari tugas wartawan dalam memenuhi hak publik atas informasi sehingga harus dilindungi.
“Liputan langsung aksi massa adalah bagian dari tugas wartawan dalam memenuhi hak publik atas informasi. Sehingga aparat yang melihat rekan kami yang sudah menggunakan antribut media, tolong untuk tidak dilakukan intimidasi saat meliput. Keselamatan dan kebebasan pers harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Aksi demonstrasi mahasiswa dan pemuda di Gorontalo diperkirakan berlangsung di beberapa titik Gorontalo, dengan agenda menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.
Andi mengingatkan, keselamatan jurnalis adalah prioritas.
“Dan bagi rekan-rekan yang mendapatkan intimidasi atau kekerasan, langsung sampaikan ke senior atau rekan terdekat. Sebagai bentuk antisipasi awal rekan-rekan di lapangan. Kami ingin memastikan bahwa rekan-rekan wartawan bisa bekerja tanpa mengorbankan keselamatan. Karena tidak ada berita senilai nyawa dari rekan-rekan,” tandasnya.












