Scroll untuk baca berita
Parlemen

Irigasi Macet di Bongo Hulawa, Komisi III DPRD Gorontalo Turun Tangan

Avatar of Hibata.id✅
×

Irigasi Macet di Bongo Hulawa, Komisi III DPRD Gorontalo Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Irigasi Macet di Bongo Hulawa, Komisi III DPRD Gorontalo Turun Tangan: “Petani Nggak Boleh Terus Jadi Korban!”/Hibata.id
Irigasi Macet di Bongo Hulawa, Komisi III DPRD Gorontalo Turun Tangan: “Petani Nggak Boleh Terus Jadi Korban!”/Hibata.id

Hibata.id – Hari itu, udara di Desa Bongo Hulawa terasa lebih panas dari biasanya. Bukan karena cuaca, tapi karena keresahan para petani yang makin hari makin gelisah.

Air yang biasanya mengalir lancar ke sawah, kini tersendat. Beberapa lahan mulai mengering, dan para petani mulai takut gagal panen.

Keluhan itu akhirnya sampai ke telinga Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo. Tanpa menunggu lama, Ketua dan anggota komisi langsung bergerak ke lokasi pada Sabtu (6/12/2025).

Begitu tiba di pinggir irigasi tersier yang tersambung dengan saluran sekunder, kerusakannya terlihat jelas: aliran air melemah, tanah di sekitar retak, dan beberapa bagian saluran tak lagi kokoh seperti dulu.

Baca Juga:  Dana PSU Belum Masuk, Femmy Udoki Ingatkan Pemprov Gorontalo Jangan Abai

Di sisi lain, para petani menunggu dengan harapan. Mereka ingin ada perubahan, ingin sawahnya kembali hijau, ingin air kembali mengalir.

Ketua Komisi III, Espin Tulie, ikut merasakan kegelisahan itu.

“Masalah irigasi di Bongo Hulawa ini sebenarnya sudah lama jadi keresahan warga. Kami paham betul dampaknya untuk pertanian. Makanya ini butuh tindakan cepat,” ucapnya sambil memperhatikan aliran yang tersisa.

Baca Juga:  Lolly Junus Perjuangkan Mahyani dan Jamban Warga Desa Pauwo

Espin menjelaskan bahwa suara warga sudah dibawa ke meja pembahasan anggaran. Kabar baiknya, usulan perbaikan saluran irigasi sudah dimasukkan dalam rencana APBD Provinsi Gorontalo tahun 2026 melalui program Dinas Pekerjaan Umum.

“Alhamdulillah, aspirasi warga sudah kami tindak lanjuti. Insyaallah masuk dalam APBD 2026. Semoga prosesnya lancar dan bisa dirasakan langsung manfaatnya,” tambahnya.

Komisi III memastikan bahwa kebutuhan air petani akan tetap mereka kawal. Mereka tahu aliran air bukan sekadar urusan teknis—itu soal keberlangsungan hidup, soal pangan, soal masa depan keluarga di desa.

Baca Juga:  Adhan Dambea Respon Isu Penekanan Terhadap Kades untuk Pilih Salah Satu Paslon

“Yang penting, apa yang dibutuhkan petani, terutama soal irigasi, bisa terakomodir tahun depan,” tegas Espin.

Harapannya sederhana namun penting: setelah kunjungan ini, perbaikan bisa segera dimulai. Petani tak perlu lagi cemas menatap sawah kering. Mereka bisa kembali bekerja, kembali menanam, dan kembali berharap.

Di Bongo Hulawa, aliran air bukan hanya soal irigasi—tapi aliran harapan.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel