Hibata.id – Aksi blokade jalan yang dilakukan oleh Warga Kampung Baru Atas Proyek Suvarna Sutera di Sindang Panon Tangerang-Banten terus cekal.
Pada 16 Agustus kemarin, PT. Alam Sutera diduga mendatangkan puluhan orang “Preman” untuk menghentikan aksi protes Warga Kampung Baru tersebut.
Kedatangan sekelompok “Preman” yang mengaku dari ormas Pendekar Banten itu mengejutkan warga.
Ketika itu, warga Rt. 004/007 Desa Sindang Panon sedang melakukan kerja bakti untuk persiapan perayaan HUT RI Ke-79.
Baca juga: Kritik Keras HPMIG Soal Kebijakan Buka Hijab Bagi Paskibraka Putri
Sekelompok preman ketika itu melakukan pembongkaran portal aksi blokade jalan menuju proyek Suvarna sutera.
Sontak Warga berbondong bondong datang dengan membawa alat-alat kerja bakti yang mereka gunakan.
Pada saat itu, sempat terjadi cekcok dan saling dorong untuk mempertahankan portal dari upaya perusakan oleh sekelompok orang yang dikirim PT. Alam Sutera.
Warga kampung baru yang tergabung dalam Paguyuban Kampung Baru Berkah (PKBB) merasa diintimidasi dengan adanya pengerahan “preman” tersebut.
Baca juga: Warga Ambunu Morowali kembali Blokade jalan Houling PT IHIP
Menurut opan ketua PKBB, kedatangan kelompok orang yang dikirim oleh PT. Alam Sutera menunjukan tidak adanya itikad baik perusahaan.
“Tidak adanya itikad baik perusahaan dalam menyelesaikan dampak buruk dari proyek pembangunan perumahan Suvarna Sutera,” katanya
Opan menjelaskan, warga terpaksa menghentikan proyek karena warga ingin bertemu dan meminta pertanggungjawaban atas berbagai dampak buruk proyek.
“Setelah dibangun Cluster Basanta dan Asta nyaris akses jalan warga kampung baru tertutup,” ujarnya
Baca juga: Akses Jalan Menuju Perkantoran di Bonebol Diblokade Pemilik Lahan, Mengapa.?
Puncaknya warga harus menutup akses jalan proyek karena pembuangan air limbah dari perumahan dialirkan ke wilayah perkampungan warga.
Hal itu mengakibatkan banyak rumah warga terendam karena sungai juga mengalami penyempitan karena tertutup oleh jalan proyek.
Opan bilang, warga hanya menuntut agar PT. Alam Sutera membangunkan akses jalan warga Kampung Baru dan melakukan Normalisasi Sungai.
“Tetapi sudah 13 hari aksi protes yang dilakukan warga belum juga ditemui oleh pihak Alam Sutera maupun Pemerintah,” ungkapnya
Baca juga: Barah Konflik di IHIP Berujung Kriminalisasi
Sebaliknya, perusahaan Justru mengirim “preman” sudah beberapa kali dikirim untuk menghentikan aksi protes Warga Kampung Baru.
Saat ini, katanya, warga bertekad untuk tetap menuntut agar jalan dibangun dan sungai dinormalisasi. Warga pun siap menghadapi segala resiko yang akan terjadi.
“Sebab kenyamanan warga sudah tidak dirasakan lagi akibat dampak buruk proyek PT. Alam Sutera. Terlebih warga merasa telah diinjak injak harga dirinya,” tutupnya