Hukum

Dampak Jika Gunakan Ijazah Palsu Ketika Maju Caleg, di Gorontalo Ada?

×

Dampak Jika Gunakan Ijazah Palsu Ketika Maju Caleg, di Gorontalo Ada?

Sebarkan artikel ini
Muhammad Saleh Gasin, S.H., M.H. salah satu Praktisi Hukum di Gorontalo/Hibata.id

Kerugian Moral dan Kepercayaan Publik

Dampak penggunaan ijazah palsu tidak hanya terbatas pada sanksi hukum tetapi juga kerugian moral. Praktik ini mencerminkan rendahnya integritas dan etika politik, yang pada akhirnya dapat mengikis kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi.

Baca Juga: Fenomena Serangan Fajar, Lahirkan Anggota Legislatif Baru di Bonebol?

Baca Juga:  Profil Risnandar Mahiwa, Pj Wali Kota Pekanbaru yang Ditangkap KPK

“Kepercayaan publik adalah aset terpenting dalam demokrasi. Ketika caleg menggunakan ijazah palsu, ini menunjukkan kurangnya komitmen terhadap kejujuran dan integritas, dua nilai yang seharusnya menjadi dasar dalam melayani masyarakat,” ujarnya.

Harusnya kata Saleh, pemilih punya hak untuk mengetahui latar belakang pendidikan calon wakilnya di legislatif. Penggunaan ijazah palsu oleh caleg dapat merusak dasar kepercayaan ini dan berpotensi mengurangi partisipasi publik dalam proses demokrasi.

Baca Juga:  Lengkapi Surat Kendaraan, Operasi Keselamatan Otanaha 2024 Dimulai

Dengan begitu, penggunaan ijazah palsu oleh caleg bukan hanya masalah hukum tetapi juga etika dan moral. Tindakan ini menunjukkan pentingnya mekanisme verifikasi yang ketat oleh partai politik dan lembaga terkait dalam proses pencalonan legislatif.

Baca Juga:  Amankan Penerimaan Negara, Bea Cukai Gorontalo Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal

Demokrasi yang sehat membutuhkan transparansi, kejujuran, dan integritas dari semua pihak yang terlibat, termasuk caleg. Masyarakat juga diharapkan aktif mengawasi dan memastikan bahwa calon wakilnya di parlemen adalah individu yang memiliki integritas dan kompetensi yang sesuai.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600