Hibata.id – Di tengah hiruk pikuk perkotaan, malam 29 April 2025 menjadi saksi perjalanan spiritual dua tokoh nasional. Yaitu Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsy dan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol Ahmad Dhofiri, yang melakukan ziarah ke dua makam ulama besar di Jakarta dan Bogor.
Ziarah ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi bentuk penghormatan mendalam terhadap warisan dakwah Islam yang telah berakar kuat di tanah air.
Ziarah pertama dimulai dari Makam Keramat Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara. Makam ini tidak hanya dikenal sebagai salah satu situs religi tertua di ibu kota, tetapi juga simbol perjuangan dakwah Islam yang damai dan inklusif sejak abad ke-18.
Saat tiba, Habib Ali bersama rombongan disambut pengurus Masjid Luar Batang. Doa bersama, pembacaan tahlil dan salawat menggema dalam suasana khusyuk yang menyelimuti kompleks pemakaman.

“Ziarah ini adalah bentuk syukur kita kepada para pendakwah Islam yang membangun peradaban dengan cinta dan akhlak. Habib Husein adalah contoh bahwa dakwah tidak pernah membutuhkan kekerasan. Cukup dengan akhlak, ilmunya hidup sampai hari ini,” kata Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsy dalam tausiyah singkatnya.
Habib Husein dikenal sebagai salah satu tokoh awal penyebaran Islam di Batavia. Ia dihormati bukan hanya karena keilmuannya, tetapi juga kepeduliannya terhadap rakyat kecil. Hingga kini, makamnya menjadi tempat ziarah lintas generasi dan penjuru negeri.
Usai dari Luar Batang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Makam Habib Abdullah bin Muhsin Alatas, atau lebih dikenal sebagai Habib Empang, di kawasan Empang, Kota Bogor.
Dikenal sebagai ulama kharismatik yang ahli dalam fikih dan tasawuf, Habib Empang meninggalkan jejak kuat dalam sejarah dakwah di Tatar Sunda.
Kompleks pemakaman dipenuhi suasana religius. Warga sekitar dan santri dari berbagai pesantren turut hadir. Habib Ali kembali memimpin doa dan salawat.
“Habib Abdullah bin Muhsin Alatas bukan hanya guru spiritual, tapi juga pemersatu umat. Beliau mengajarkan Islam dengan kearifan lokal, tanpa membenturkan ajaran agama dengan budaya,” ungkap Habib Ali.
“Kami datang bukan hanya untuk mengenang, tapi juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur dakwah Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Ahmad Dhofiri yang turut mendampingi dalam ziarah tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antara ulama dan institusi negara dalam menjaga ketertiban sosial dan moral bangsa.
“Ulama memiliki peran besar dalam membina akhlak umat, sementara negara menjamin stabilitas dan keamanan. Ziarah ini menjadi simbol kebersamaan untuk menjaga keharmonisan sosial,” tutup Dhofiri.