Hibata.id – Keputusan Ketua DPW Partai NasDem Gorontalo, Rachmat Gobel, menunjuk Roni Imran sebagai Ketua DPD Bone Bolango mendapat penolakan dari sejumlah kader partai di Bone Bolango.
Fitri Usman, kader sekaligus pengurus NasDem Bone Bolango, menilai keputusan itu sebagai langkah yang tidak tepat.
“Roni Imbran tidak memiliki garis emosional yang kuat dengan Bone Bolango. Ini jelas langkah mundur bagi NasDem,” kata Fitri dikutip dari Mimoza.tv, Kamis (28/8/2025).
Ia menyebut, penunjukan tersebut menjadikan partai seperti birokrasi yang bisa dipindah-pindahkan, padahal partai memiliki aturan AD/ART yang harus dipatuhi.
“Penunjukan ini ibarat memasang bom waktu yang kapan saja bisa meledak dan menghancurkan kekuatan NasDem di Bone Bolango,” ujarnya.
Kader Lokal Terpinggirkan
Wakil Ketua DPD NasDem Bone Bolango, Fikran Abdullah, menyebut penunjukan itu sebagai ironi besar. Ia menegaskan bahwa kader lokal telah membuktikan loyalitas dan komitmen dalam membesarkan partai.
“Partai NasDem Bone Bolango memiliki kader-kader militan yang terbukti punya komitmen kuat membesarkan partai. Selama dua periode berturut-turut, NasDem mampu meraih kursi terbanyak bahkan menduduki posisi Ketua DPRD Bone Bolango. Ini jelas menunjukkan loyalitas dan komitmen kader lokal,” ucap Fikran dilansir dari rgol.id.
Menurut dia, keputusan menunjuk figur dari luar Bone Bolango bisa mencederai kepercayaan kader serta melemahkan semangat kebersamaan.
“Kalau benar, sudah bisa dipastikan ini awal dari sebuah kehancuran. Bagaimana mungkin partai yang dibesarkan dengan keringat kader lokal justru diarahkan untuk dipimpin oleh orang luar?” ujarnya.
Banyak Figur Potensial
Wakil Ketua DPD NasDem Bone Bolango lainnya, Afandi Djafar, juga menolak penunjukan Roni Imran. Ia menyebut partai masih memiliki banyak figur potensial yang layak memimpin.
“Kami di DPD Partai NasDem Kabupaten Bone Bolango tidak kehabisan stok kader potensial, banyak yang sangat layak menjadi pimpinan tertinggi,” kata Afandi.
Ia bahkan menyebut sejumlah nama, di antaranya Halid Tangahu, Faisal Yunus, Yuriko Kamaru, Antoni Karim, Paris Djali, Merlan Uloli, Loly Yunus, dan Rahmatia Deu.
Selain itu, Afandi menilai tokoh eksternal seperti Ruwaida Mile, istri Bupati Ismet Mile, juga punya kapasitas memperkuat partai.
Kritik Proses Keputusan
Wakil Ketua DPD NasDem Bone Bolango, Raden Hasan, menilai sama bahwa, bahwa keputusan yang diambil jelas menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan kader di Bone Bolango.
Raden bilang, Kaka Rachmat Gobel sebagai pucuk pimpinan Partai NasDem di Gorontalo mestinya mendengar suara akar rumput sebelum memutuskan pergantian calon ketua atau struktur DPD NasDem Bone Bolango.
“Ketidaktransparanan ini berpotensi melanggar prinsip-prinsip dasar organisasi politik yang demokratis dan pada akhirnya dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap Partai NasDem, khususnya di Bone Bolango,” ujar Raden.
Senada dengan itu, Ketua Dewan Pakar Gemuruh Gorontalo, Deno Djarai, menyebut keputusan tersebut berpotensi mencederai demokrasi internal partai.
“Jika ini benar, sangat Ironis jika sosok Kaka Rachmat Gobel yang dikenal sebagai tokoh nasional bahkan internasional justru gagal memahami cara mengayomi kader di akar rumput,” ucap Deno.
Ia menambahkan, ada dugaan manuver politik yang dilakukan lingkaran kecil DPW tanpa sepengetahuan Kaka Rachmat Gobel.
“Saya yakin Beliau (Rachmat Gobel) tidak tahu persoalan ini. Karena itu, ia mendesak agar kader yang menjadi otak di balik keputusan tersebut segera dipecat demi menyelamatkan marwah partai,” kata Deno.
Penolakan terhadap penunjukan Roni Imran diperkirakan terus meluas. Terinformasi Sejumlah kader berencana menyampaikan Hal ini ke DPP NasDem jika keputusan tersebut tetap dijalankan.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Sekretaris DPW NasDem Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, belum memberikan tanggapan saat konfirmasi. Hibata.id masih menunggu pernyataan resmi dari DPW NasDem Gorontalo.












