Opini

Kesadaran, Orientasi Pendidikan

×

Kesadaran, Orientasi Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Deysi Safitri Mangkat, S. Pd
Deysi Safitri Mangkat, S. Pd

Harapan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dalam sambutannya jelas adalah harapan semua kalangan. Pendidikan adalah wadah mendidik generasi calon pemimpin. Tak jarang kita mendengar para pemimpin yang menyampaikan apresiasinya kepada guru, sebab dedikasinya yang sangat besar.

Begitu pentingnya kualitas pendidikan untuk generasi. Tak heran fokus pembahasan tentang pendidikan ini rasanya tidak pernah selesai. Kritik dan saran membangun banyak disampaikan kepada pemangku kekuasaan yang berwenang menetapkan aturan di seluruh tingkatan pendidikan. Mungkin sering ada pertanyaan.

“Kenapa tidak pernah selesai masalah pendidikan di Indonesia?” kalau saya jawabannya sederhana, “kurangnya kualitas pendidikan masih jelas terlihat dari output yang sering kita bahas hari ini”.

Baca Juga:  Menilik Tipe Pemilih Dalam Pileg 2024

Banyak yang mengkritisi kualitas pendidikan melihat generasi sekarang dari kemampuan kognitif, sikap, terutama adab yang dinilai sangat kurang. Walau opini masyarakat berbeda-beda soal ini, ada yang menilai masalah ini harus dilihat dari pola asuh orang tua, tapi tidak bisa dipungkiri sekolah sebagai wadah pendidikan jelas punya andil besar juga.

Bagi penulis, kritik terhadap output pendidikan tidak hanya bagi generasi muda saja. Bahkan di kalangan orang-orang dewasa yang katanya terdidik sekalipun masih ada saja kesenjangan.

Tulisan ini terinspirasi saat pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas di Kota Kotamobagu yang baru saja dilaksanakan hari ini. Selain penulis fokus pada poin-poin penting yang disampaikan oleh Inspektur upacara, rasanya sangat miris melihat ada beberapa oknum peserta upacara yang jelas dari kalangan terdidik yang berkiprah di ranah Pemerintah, saat momen upacara yang begitu khidmat tidak diikuti dengan kesadaran akan pentingnya momen tersebut. 

Baca Juga:  Ketegangan di Asia Timur dan Urgensi Respon Diplomasi Indonesia Ditinjau dari Perspektif Komunikasi Politik dan Media Massa

Sangat disayangkan saat pesan-pesan moral dari Menteri Pendidikan, ditambah sambutan dari Walikota yang menyinggung tentang semangat perjuangan meningkatkan kualitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang sebenar-benarnya, kurang diperhatikan. 

Sempat terdengar di sela-sela sambutannya Bapak Walikota sempat menegur peserta upacara yang bermain Handphone. Terlihat juga beberapa orang yang duduk di emperan saat upacara sedang berlangsung. Bukannya di sekolah guru mengajarkan adab termasuk tertib dan membiasakan mendengarkan penyampaian dengan baik, ya?

Baca Juga:  Mencari “Orang Baik” Memimpin Gorontalo

Semoga pesan-pesan pendidikan yang disampaikan di momen memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tahunnya bisa dimaknai dengan penuh kesadaran. Bagi penulis, orientasi utama dari pendidikan adalah kesadaran. Sadar tentang hak dan kewajiban, sadar tanggung jawab! Tanggung Jawab memberi contoh yang baik bagi generasi. 

Kalau sudah begini, sebenarnya terjawab alasan kenapa kualitas pendidikan masih kurang kan, ya? Hal dasar apa dulu yang harus diperbaiki selain banyak mengomentari soal sistem pendidikan. Mari sama-sama belajar sadar.

**Cek berita dan artikel terbaru di GOOGLE NEWS dan ikuti WhatsApp Channel
Example 120x600