Hibata.id – Memasuki masa tenang, Partai Politik di Gorontalo berbondong-bondong gelar kampanye akbar. Salah satunya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Partai PDI-P yang dipimpin langsung oleh Kris Wartabone mengkonsolidasikan Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, agar bisa memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud di Gorontalo, Sabtu (10/02/2024).
Kris Wartabone, dalam orasi politiknya, menyampaikan bahwa program yang dibawa oleh Ganjar-Mahmud, secara signifikan mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, salah satu programnya yaitu, KTP sakti.
Baca Juga:
Ribuan Pendukung Yuriko Kamaru Hadiri Kampanye Terakhir Jelang Pencoblosan
Yuriko Kamaru Menguat, Nasdem Dapil Suwawa Berpotensi Raih Dua Kursi
“Program ini sudah ada semenjak masa Presiden Joko Widodo, tetapi masa itu masih dinamakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan saat ini disempurnakan menjadi KTP Sakti,” jelas Kris.
Kris menilai, perubahan program yang dilakukan oleh Ganjar-Mahmud menjadi KTP Sakti merupakan langkah yang konkrit dan akurat. Agar kedepan, rasa keadilan dapat dirasakan oleh seluruh Rakyat Indonesia.
“KTP Sakti ini berpeluang membuka keadilan seluas-luasnya untuk Rakyat Indonesia, semenjak jadi Gubernur Jawa Tengah saja Ganjar bisa menurunkan angka kemiskinan, apalagi jika sudah menjadi presiden tentu dampak program makin lebih luas,” terangnya.
Disamping itu, Kris Wartabone menuturkan, bahwa dirinya selama menjadi Anggota Legislatif telah banyak memperjuangkan aspirasi masyarakat. Terutama, semenjak ia duduk menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo.
“Saya terus berkomitmen dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, tahun ini ada beberapa bantuan di Tilongkabila seperti, realisasi Viar 3 unit, traktor 4 unit, rumah produksi kue 1 Paket, motor cool box 2 unit dan 7 Desa Majelis taklim,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu pula, Kris Wartabone mengajak masyarakat agar benar-benar memilih wakil rakyat yang mau bekerja bagi masyarakat. Bukan hanya sekedar janji saja, tapi realisasi di lapangan kurang.
Reporter : Reza Saad