Hibata.id – Israel mengklaim pasukannya berhasil membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam baku tembak di Gaza Selatan pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Sinwar dilaporkan gugur bersama dua militan lainnya di Tel Sultan, Rafah.
Militer Israel merilis rekaman drone yang menunjukkan detik-detik terakhir Sinwar, yang terlihat terluka di dalam bangunan hancur sebelum akhirnya ditembak mati.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa Sinwar tewas dalam pertempuran setelah berusaha melarikan diri melalui sistem terowongan bawah tanah.
“Kemarin di Tel Sultan, Yahya Sinwar disingkirkan oleh pejuang militer,” kata Hagari, dikutip dari Al Arabiya pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Rekaman Drone Ungkap Detik-Detik Terakhir Sinwar
Rekaman drone yang dirilis Israel memperlihatkan Yahya Sinwar, 62 tahun, berada dalam kondisi terluka dan berusaha menyerang drone sebelum akhirnya tewas.
Ia ditemukan di dalam gedung yang rusak parah, duduk di kursi berdebu dengan syal menutupi wajahnya.
Militer Israel mengungkapkan bahwa Sinwar berhasil diidentifikasi melalui tes DNA dan pemeriksaan gigi setelah kematiannya.
Operasi Tidak Direncanakan
Menurut Sky News, kematian Sinwar terjadi secara kebetulan saat pasukan infanteri Israel melakukan pencarian di wilayah Tal El Sultan, yang diyakini sebagai tempat persembunyian anggota senior Hamas.
Dalam pencarian tersebut, tentara Israel melihat tiga militan bergerak di antara gedung-gedung. Terjadi baku tembak, yang berujung pada tewasnya Sinwar di dalam bangunan hancur setelah tank dan rudal ditembakkan.
Israel menuduh Sinwar sebagai dalang serangan 7 Oktober 2024, serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Meskipun identitas Sinwar telah dikonfirmasi, Hamas belum memberikan pernyataan resmi mengenai kematian pemimpin mereka tersebut.