Hibata.id – Pameran Bonsai Senja 2025 yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boludawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, mendapat apresiasi dari Staf Ahli Bupati Bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur, Dian Susilo. Ia menilai kegiatan ini memiliki nilai seni sekaligus mendukung upaya konservasi lingkungan.
“Tanaman bonsai seperti ini dapat dikembangkan dan menjadi bagian dari pelestarian lingkungan,” ujar Dian Susilo saat membuka pameran, Sabtu (17/5/2025).
Dian menjelaskan, sekitar 70 persen wilayah Bone Bolango merupakan kawasan lindung. Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam dan merawat tanaman bonsai.
Lebih dari sekadar aspek lingkungan, Dian juga menekankan bahwa pameran ini mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia melihat potensi besar dari hobi bonsai sebagai kegiatan bernilai ekonomi tinggi.
“Memang tidak semua orang memiliki minat terhadap bonsai, tetapi ada segmen masyarakat yang bersedia menginvestasikan anggaran cukup besar demi keindahan dan nilai seni tanaman ini,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah silaturahmi antarpecinta bonsai dan komunitas seni tanaman hias di Bone Bolango, bahkan hingga tingkat Provinsi Gorontalo.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran, Roni Unggo, mengungkapkan bahwa Pameran Bonsai Senja 2025 bertujuan memperkenalkan seni bonsai secara lebih luas kepada masyarakat serta mengedukasi publik tentang pentingnya konservasi tanaman.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi ruang berkumpulnya para pecinta bonsai dari berbagai daerah di Gorontalo, sekaligus meningkatkan apresiasi terhadap seni bonsai,” kata Roni.
Selain itu, pameran ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif melalui penjualan bonsai dan perlengkapan pendukungnya. Pameran juga menjadi sarana promosi berbagai jenis bonsai yang ada di Indonesia.
“Pameran ini memberi kesempatan kepada komunitas pecinta bonsai untuk menampilkan karya terbaik mereka dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan penghijauan,” ujar Roni.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 16 hingga 18 Mei 2025, diikuti oleh para pecinta bonsai, penggiat lingkungan, pelaku industri kreatif, serta pemerhati seni dan budaya.