Hibata.id – Arang kayu tetap menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan masyarakat, terutama untuk memasak, mengolah makanan, hingga mendukung kegiatan industri rumah tangga berskala kecil.
Pembuatan arang kayu secara mandiri dapat dilakukan dengan peralatan sederhana dan teknik yang tepat agar menghasilkan arang berkualitas tinggi.
Arang diproses melalui pembakaran kayu dalam kondisi terbatas oksigen atau dikenal dengan proses pirolisis. Salah satu metode praktis yang bisa dilakukan di rumah adalah menggunakan drum logam bekas berkapasitas minimal 200 liter.
Lokasi ideal untuk produksi arang berada di area terbuka seperti halaman belakang rumah atau lahan kosong dengan tanah yang stabil.
Pilih tempat yang cukup teduh dan memiliki sirkulasi udara alami. Hindari lokasi yang terlalu berangin karena dapat memicu kebakaran yang tidak terkendali.
Drum bekas harus dalam kondisi bersih dan bebas dari sisa bahan kimia. Buat 8–10 lubang di bagian bawah drum dengan diameter sekitar 1 cm untuk memastikan ventilasi minimum selama proses karbonisasi.
Pemilihan dan Persiapan Kayu
Gunakan kayu keras seperti akasia, mangga, atau jati yang telah dikeringkan selama 2–4 minggu hingga kadar airnya di bawah 20 persen. Potong kayu dalam ukuran seragam, sekitar 20–30 cm untuk memastikan pembakaran merata.
Hindari kayu yang lapuk atau mengandung getah tinggi seperti pinus karena menghasilkan asap berlebih dan arang yang mudah hancur. Sebagian kulit kayu bisa dikupas untuk mempercepat karbonisasi.
Susun potongan kayu secara vertikal di dalam drum hingga mencapai 80 persen kapasitas, sisakan ruang udara di antara tumpukan kayu agar api dapat menyebar merata.
Proses Pembakaran
Tutup bagian atas drum dengan pelat logam, tetapi jangan terlalu rapat agar gas pirolisis dapat keluar. Panaskan bagian bawah drum dengan api kecil menggunakan bahan mudah terbakar seperti sabut kelapa atau daun kering.
Biarkan api bekerja selama 30–45 menit hingga suhu mencapai 100–150°C. Ketika asap putih mulai keluar dari lubang ventilasi, kecilkan api dan biarkan proses karbonisasi berjalan mandiri. Suhu optimal proses ini berkisar antara 400–500°C.
Asap akan berubah dari putih ke biru tipis saat proses memasuki tahap akhir. Durasi pembakaran umumnya berlangsung 5–8 jam tergantung jenis dan kadar air kayu.
Setelah asap berhenti keluar, padamkan api secara perlahan dan biarkan drum tetap tertutup rapat selama 24–48 jam agar suhu turun secara alami. Pembukaan yang tergesa-gesa dapat menyebabkan pembakaran ulang akibat reaksi dengan oksigen.
Arang yang dihasilkan akan berwarna hitam pekat, mengilap, dan memiliki tekstur padat dengan retakan alami menyerupai jaring laba-laba di permukaannya. Umumnya, berat arang berkisar 25–30 persen dari berat kayu awal sebelum dibakar.
Secara umum, arang buatan rumah masih mengandung volatile matter sekitar 15–20 persen, sedangkan arang komersial melalui tahap pemurnian tambahan hingga mencapai kadar di bawah 5 persen. Namun, dengan teknik yang tepat, arang rumahan tetap dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.