Hibata.id – Sejumlah pembuat kue di Gorontalo menghadapi tantangan berat akibat kenaikan harga bahan baku jelang bulan suci Ramadan.
Kenaikan tersebut dikhawatirkan mempengaruhi produksi dan harga jual berbagai kue tradisional yang menjadi favorit masyarakat selama puasa.
Para pelaku usaha mengaku bahwa harga bahan baku utama seperti tepung terigu, gula pasir, dan mentega mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Situasi ini memaksa mereka untuk berbelanja lebih awal guna mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga yang lebih tinggi.
“Saya sudah belanja lebih awal agar tetap mendapatkan keuntungan saat produksi kue di bulan Ramadan hingga Lebaran,” kata Siti Nurmawati, seorang pembuat kue tradisional di Kecamatan Kota Barat, Gorontalo.
Rahmat Syah, pemilik usaha kue kering di Kabupaten Bone Bolango, turut merasakan dampak kenaikan harga bahan baku. Ia menyebutkan, bahwa kondisi ini berpotensi mengurangi daya beli masyarakat.
“Kalau harga bahan terus naik, kami mungkin harus menaikkan harga jual. Padahal masyarakat biasanya mencari yang murah saat Ramadan,” ujarnya.
Para pelaku usaha berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Menurut mereka, stabilitas harga sangat penting agar roda ekonomi tetap berjalan lancar, terutama menjelang periode Ramadan yang selalu menjadi waktu sibuk bagi industri kuliner lokal.
Kenaikan harga bahan baku ini tidak hanya menantang pembuat kue, tetapi juga mempengaruhi konsumen yang mungkin akan menghadapi harga lebih tinggi untuk produk kue tradisional favorit mereka.
“Dengan Ramadan yang semakin dekat, kami pelaku usaha berharap situasi dapat segera membaik sehingga produksi dan penjualan kue tetap lancar serta terjangkau bagi masyarakat,” ia menandaskan.